MOJOKERTO, Xtimenews.com – Peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Utara Pulau Bali menyebabkan gugurnya 53 awak kapal. Peristiwa ini lantas menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi pihak keluarga yang ditinggalkan.
Dari 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402, satu orang diantaranya merupakan pria kelahiran Palembang yang mempunyai sebuah rumah di Kabupaten Mojokerto. Ia adalah Sertu EKL Ryan Yogie Pratama.
Pria yang menjadi operator Sonar 1 di KRI Nanggala 402 itu belum sempat menghuni rumahnya di Perum Green Puri Recidence blok C nomor 12 Dusun Karang Tengah Desa Sumbergirang Kecamatan Puri.
Ia meninggalkan seorang istri dan anak perempuan. Yakni Alma Hayana Hamid 26 tahun dan Humaira anak perempuannya yang masih berusia 15 bulan.
Bupati Mojokerto dr Ikfina Fatmawati bersama forkopimda setempat, menyambangi anak dan istri Sertu Yogie saat berkunjung ke rumahnya yang ada di Mojokerto.
Kedatangan usur pimpinan daerah itu, termasuk Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander dan Dandim O815/Mojokerto Letkol Inf. Dwi Mawan Sutanto itu membuat senyum anak istri dan keluarga korban tersenyum.
“Kedatangan kita sebagai wujud duka cita atas gugurnya rekan kami ABK KRI Nanggala 402. Harapan kami keluarga tidak merasa sendirian, setiap saat kami akan hadir untuk keluarga almarhum karena kami anggap keluarga almarhum adalah keluarga kita bersama,” kata Dandim 0815/Mojokerto Letkol Inf. Dwi Mawan Sutanto kepada wartawan, Sabtu 1 Mei 2021.
Sertu Yogie menjadi prajurit TNI sejak tahun 2011. Kemudian pada tahun 2016 melanjutkan pendidikan di kapal selam selama 9 bulan. Dia tercatat di kesatuan kapal selam angkatan 51 tahun 2016.
Sejak menikah Sertu Yogie tinggal bersama mertua di Sidoarjo. Sertu Yogie ini dikenal cekatan dan tegas saat bertugas. Di KRI Nanggala 402 dia menjadi operator Sonar 1, tapi saat kembali ke rumah, Yogie merupakan sosok bapak bagi seorang anak perempuannya.
Santunan dari pemerintah setempat dan ucapan duka cita berdatangan di kediaman almarhum. Para tetangga juga menggelar doa bersama untuk mendoakan kepergian almarhum saat menjalankan tugas.
“Ini adalah wujud kebersamaan dan keperdulian kita kepada keluarga para awak kapal Nanggala 402 yang gugur saat melaksanakan tugas. Kita do’akan agar arwah almarhum khusnul khotimah,” tegas Kapolres Mojok AKBP Dony Alexander.
Dony menambahkan, keluarga yang ditinggalkan dirasa perlu untuk diberi semangat dan motivasi. Selain itu bantuan fasilitas kebutuhan keluarga juga patut diperhatikan.
“Kita juga akan memudahkan dan memfasilitasi yang dibutuhkan seperti surat kematian dan domisili, karena keluarga almarhum tinggal di Kabupaten Mojokerto. Juga akan memberikan pelayanan pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) kepada istri almarhum sebagai kepala keluarga,” terang Dony.
Sementara istri Sertu Yogie, Alma Hayana Hamid mengucapkan terimakasih kepada jajaran pemerintahan daerah, karena sudah memberikan perhatian khusus kepada keluarganya.
“Terimakasih kepada jajaran pemerintahan Kabupaten Mojokerto, sudah memberikan kami kemudahan dalam melakukan pengurusan administrasi karena jujur kami kesulitan dalam hal itu,” ucapnya.
Alma adalah perempuan asal Kabupaten Sidoarjo. Dia berencana menempati rumah yang sudah dibeli di Mojokerto bersama anak dan istrinya pada tahun 2020. Namun, rencana itu gagal karena istrinya menjadi seorang PNS yang berdinas di Mabes TNI Jakarta.
Alma, akan berencana singgah di rumah yang sudah dibeli oleh suaminya. “Rencana akan tinggal disini sambil jalan kita selesaikan dulu kasian suami berjuang sendiri,” tandasnya.(den/gan)