Senin, April 29, 2024
BerandaIndexTNI & POLRIPolisi Distribusikan Air Bersih Hingga Makanan ke Warga Terdampak Banjir di Mojokerto

Polisi Distribusikan Air Bersih Hingga Makanan ke Warga Terdampak Banjir di Mojokerto

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Polres Mojokerto mendistribusikan air bersih dan bahan pokok untuk warga terdampak banjir di Desa Tempuran Kecamatan Sooko, Senin (4/1/2021).

Akibat banjir tersebut, sekitar 260 keluarga di Desa Tempuran kesulitan mendapatkan air bersih dan kesulitan mendapatkan makanan. Polres Mojokerto bersama TNI Kodim 0815 Mojokerto telah menerjunkan 5000 liter air bersih untuk kebutuhan warga.

Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander terjun langsung ke lokasi melihat kondisi banjir yang merendam rumah warga. Ia bersama rombongan langsung menyerahkan bantuan berupa beras dan mie instan untuk keperluan petugas di dapur umum.

“Kita berikan bantuan air bersih dan kebutuhan di dapur umum agar nanti bisa dibagikan kepada masyarakat yang terdampak banjir,” kata Dony kepada wartawan di lokasi, Senin (4/1/2021).

Bantuan air bersih ini akan datang setiap hari hingga bencana banjir yang melanda warga di Kecamatan Sooko ini usai. Tujuannya agar masyarakat yang terdampak banjir ini terjamin kesehatan dan gizinya.

“Kita dropping setiap hari ke warga yang terdampak banjir agar kesehatan dan gizi mereka terpenuhi,” terangnya.

Sementara Reni warga Desa Tempuran yang rumahnya terdampak banjir mengaku sejak dilanda banjir dari Jumat (1/1/2021) lalu dirinya kesulitan mendapatkan air bersih sehingga ia harus membeli air bersih untuk kebutuhan keluarganya.

“Ya sulit, air sudah kayak begini. Masak saja kadang kita tidak bisa. Alhamdulillah dengan ini bisa membantu kami,” ujarnya sambil mengantre mendapatkan air bersih bantuan dari Polres Mojokerto.

Hal serupa juga dirasakan oleh Marni, ia sangat membutuhkan bantuan berupa makanan dan air bersih. Marni mengaku dapur rumahnya terendam banjir hingga ketinggian 80 cm.

“Tidak bisa masak, air tiap hari bertambah. Saat ini di dapur saya tingginya diatas lutut,” ucapnya.

Marni juga berterimakasih kepada polisi, TNI dan Pemerintah yang sudah memberikan bantuan air bersih dan makanan selama bencana banjir melanda Desa Tempuran.

Kepala Desa Tempuran Slamet membenarkan banjir terjadi sejak malam tahun baru, Jumat (31/12). Banjir disebabkan meluapnya Sungai Watudakon dan Avur Jombok yang melintasi kampungnya.

“Yang Terdampak banjir ada 260 rumah. Sebagian warga kami mengungsi ke rumah keluarganya,” jelasnya.

Slamet menjelaskan, Sungai Watudakon telah selesai dinormalisasi pada 2020. Hanya saja terdapat beberapa titik yang tanggulnya perlu ditinggikan. Karena air meluap melalui titik tersebut.

“Penanggulan Avur Jombok belum selesai, kurang sekitar 1 Km. Tanggul perlu ditinggikan sekitar 2,5 meter supaya tidak sampai meluap. Penyebab lainnya terjadi penyumbatan sampah di pintu air Siphon. Karena ada saringan sampah yang lubangnya kecil-kecil mengakibatkan sampah tersangkut,” tandasnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments