Rabu, Desember 4, 2024
BerandaIndexTNI & POLRITinjau Area Black Spot di Mojokerto, Korlantas Polri Sebut Bakal Ada Alat...

Tinjau Area Black Spot di Mojokerto, Korlantas Polri Sebut Bakal Ada Alat Pengukur Kecepatan

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Direktur Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas (Dirkamsel) Korlantas Polri, Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana meninjau area black spot di Jalan RA Basuni, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jumat (16/10/2020).

Chryshnanda didampingi Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jatim dan Kasatlantas Polres Mojokerto, AKP Randy Asdar beserta jajaran anggota satuan lalu lintas Polres Mojokerto.

Dirkamsel Korlantas Polri, Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana mengatakan, di Indonesia angka kecelakaan saat masa pandemi COVID-19 menurun.

“Kalau kita lihat di COVID-19 ini memang menurun, tetapi fatalitas bisa saja naik. Kita jangan hanya berbicara angka, tetapi kalau rata-rata pada situasi normal, kecelakaan setiap hari antara 60 sampai 80 orang yang meninggal dunia,” kata Chryshnanda kepada wartawan di lokasi, Jumat (16/10/2020).

Dukungan sistem IT, lanjut Chryshnanda, juga dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas keselamatan kecelakaan lalu lintas.

“Oleh sebab itu di dalam meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan kita harus membangun dan juga untuk sistem-sistem didukung dengan IT,” ujarnya.

Chryshnanda menambahkan, alat pengukur kecepatan kendaraan dipasang untuk membangun serta meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan dengan memanaje kecepatan.

“Karena dengan memanaje kecepatan ini kita bisa menganalisa, bisa memiliki algoritmanya dan menekan angka kecelakaan lalu lintas. Sehingga untuk rekayasa lalulintas, membangun budaya tertib dan juga penegakan hukum bisa dilakukan,” ungkapnya.

Chryshnanda menyebut bahwa alat pengukur kecepatan kendaraan tersebut akan dipasang di Jalan RA Basuni.

“Jadi audit kecepatan ini adalah bagian dari manajemen kecepatan, sehingga kita bisa untuk melihat dan mendapat algoritmanya perilaku orang. Permasalahannya adalah algoritmanya, kita harus membangun kesadaran, karena berlalu lintas bisa menjadi korban bisa jadi pelaku, yang bisa menghambat kita dan bisa mematikan diri kita dan orang lain,” tandasnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments