Minggu, November 24, 2024
BerandaIndexHeadlinePuluhan Ribu Keluarga Di Jawa Timur Menjadi Korban Banjir

Puluhan Ribu Keluarga Di Jawa Timur Menjadi Korban Banjir

MOJOKERTO, xtimenews.com – Terjadinya bencana banjir di 15 kabupaten di Jawa Timur, disebabkan adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia yang menyebabkan curah hujan tinggi di kawasan Indonesia.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, MJO adalah fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari barat (Samudera Hindia)  ke timur dengan membawa massa udara basah. Masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia ini meningkatkan potensi curah hujan bagi daerah-daerah yang dilalui.

“Fenomena ini dapat bertahan hingga satu minggu. Selain itu, adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Barat Sumatera yang membentuk  daerah pertemuan angin cukup konsisten di wilayah Sumatera, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Jawa menyebabkan curah hujan meningkat,” katanya.
 
BMKG telah menyampaikan hal ini dan prakiraan hujan berpotensi tinggi untuk daerah-daerah di Indonesia telah disebarkan oleh BMKG kepada masyarakat luas.

Gubernur Jawa Timur saat meninjau lokasi banjir di Balerejo Madiun. (Foto istimewa/xtimenews)

Pada Rabu (6/3/2019), curah hujan berintensitas tinggi dan berdurasi lama turun di beberapa daerah sesuai prakiraan BMKG sehingga menimbulkan banjir, longsor dan puting beliung.

Di Jawa Timur, hujan deras telah menyebabkan banjir melanda 15 kabupaten karena sungai-sungai dan drainase yang ada tidak mampu mengalirkan aliran permukaan sehingga banjir merendam di banyak tempat.

“Data sementara, banjir menyebabkan lebih dari 12.495 KK terdampak. Sebagian masyrakat mengungsi ke tempat yang lebih aman,” imbuhnya.
 
Masih Sutopo, berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Timur, 15 kabupaten yang mengalami banjir adalah Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Tranggalek, Ponorogo, Lamongan dan Blitar. Daerah yang paling parah terlanda banjir adalah Kabupaten Madiun.
 
BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat. Evakuasi, pemberian bantuan permakanan, pendirian tenda dan lainnya masih dilakukan. Pendataan dampak banjir masih dilakukan BPBD.
 
“Dihimbau bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpeluang terjadi dibeberapa wilayah di Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Papua Barat,” pungkasnya. (Hmsbnpb/Nar)
 

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments