Jumat, November 22, 2024
BerandaSosialTerdampak Pandemi, Pekerja Seni di Mojokerto Dapat Bantuan Sosial

Terdampak Pandemi, Pekerja Seni di Mojokerto Dapat Bantuan Sosial

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Akibat sepinya orderan saat pandemi Covid-19 berlangsung, para budayawan hingga perajin patung dan seniman lukis di Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto mendapatkan bantuan sosial.

Puluhan pekerja seni itu mendapat bantuan sosial berupa obat-obatan, vitamin, sembako dan beras dari pihak kepolisian resor Mojokerto bersama TNI.

“Setidaknya kami dari Polri dan TNI maksud dan tujuannya adalah kita memberikan bantuan ini untuk meringankan beban kepada para saudara-saudara kita dan juga para sastrawan budayawan dimana situasi pandemi panjang ini perekonomia sangat turun drastis karena bukan sebagai sektor esensial atau pun juga kritical,” kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander kepada wartawan, Jumat 30 Juli 2021.

Dony mengajak para pekerja seni itu mengibarkan bendera merah putih serta menyanyikan lagu Indonesia Pusaka di wisata Cagar budaya Candi Brahu, Kecamatan Trowulan.

Menurut Dony, kegiatan ini juga untuk menyemangati para pekerja seni dalam rangka untuk menyongsong hari kemerdekaan RI dengan semangat kebangsaan Indonesia untuk menjadikan kekuatan disituasi pandemi dengan semangat kegotongroyongan.

“Dengan semangat 45 kita lalui pandemi ini bersama dan sambut hari kemerdekaan RI dengan tetap mematuhi dan disiplin prokes, demi segera selesainya pandemi dan segera bisa beraktifitas normal kembali,” tandas Dony.

Pandemi Covid-19 ditambah PPKM menjadi pukulan keras bagi para pekerja seni di Kabupaten Mojokerto.

Dampak pandemi Corona dan PPKM Darurat salah satunya menerpa para seniman lukis di Kecamatan Trowulan, Mojokerto.

Seperti yang dialami oleh Andi 43 tahun, pelukis asal Desa Bejijong Kecamatan Trowulan. Menurut dia, para pelukis juga terpukul pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat. Tak adanya pameran membuatnya kesulitan menjual lukisan. Sehingga karyanya selama ini hanya ia simpan saja.

“Selama pandemi saya bertahan dengan tabungan, tapi mulai menipis. Penghasilan selama pandemi tak sampai sejuta,” jelasnya.

Kata dia, tak sedikit rekan Seprofesinya mencari pekerjaan lain, seperti jadi kuli batu dan lain-lain. Jadi Pengamen Untuk Menyambung Hidup.

Andi nekat beralih profesi menjadi pengamen, akibat sepinya orderan ditengah pademi Covid-19. Jadi pengamen keliling dari kampung ke kampung itu terpaksa dijalani demi untuk menyambung hidup.

“Ya kadang ngamen keliling kampung mau bagaimana lagi untuk menyambung hidup,” ucapnya.

Padahal, sebelum pandemi penghasilan Andi dari melukis mencapai Rp 5 juta per bulan. Kini ia berharap pemerintah segera mengucurkan bantuan untuk para pekerja seni seperti dirinya.

“Harapan kami ke pemerintah BLT diaktifkan kembali. Tahun lalu saya sempat dapat BLT,” tandasnya.(dn/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments