Sabtu, November 23, 2024
BerandaIndexHeadlineKetua Presidium IPW: Sejumlah Jenderal Bintang Tiga dan Dua, di Isukan Bakal...

Ketua Presidium IPW: Sejumlah Jenderal Bintang Tiga dan Dua, di Isukan Bakal Ganti Posisi Kapolri

JAKARTA, Xtimenews.com – Polisi Indonesia Watch (IPW) menghembuskan nama-nama jenderal yang masuk ke dalam bursa calon Kapolri selanjutnya. Kapolri Jenderal Idham Aziz kurang lebih 6 bulan lagi purna tugas.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane menjelaskan, meskipun masa depan Kapolri Idham Azis masih enam bulan lagi, bursa calon Kapolri di kepolisian internal mulai marak di pergunjingkan.

Dari pendataan IPW kedelapan nama itu, terdiri dari lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua (Irjen).

Adapun kedelapan nama tersebut, Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988 A sampai dengan tahun 1991. Mereka adalah Komjen Rico (Kabaintelkam), Komjen Agus (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Sigit (Kabareskrim), dan Komjen Gatot (Wakapolri) .

“Sementara untuk bintang dua ada Irjen Nana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadil (Kapolda Jatim),” kata Neta, Kamis (11/6/2020).

Neta menjelaskan, tiga jenderal bintang dua ini bisa masuk bursa calon Kapolri karena menerima Idham Azis menerima dua posisi jenderal bintang tiga yang akan menerima pensiun, yaitu Kepala BNN dan Sestama Lemhanas.

Bahkan, jika diharapkan 1 Juli ini posisi Kakorbrimob dibuat bintang tiga, peluang jenderal bintang dua untuk masuk menjadi bintang tiga menjadi tiga posisi.

“Kenapa mengingat Kakorbrimob dengan pangkat Komjen sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Negara Aparatur dan tinggal menunggu penetapan dan pelantikan saja,” ujar Neta.

Menurut Neta, sesuai prosedurnya, nama calon kandidat Kapolri itu akan digodok Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri yang diketuai Wakapolri dan anggotanya Irwasum, Assisten SDM, dan Kadiv Propam.

Nama nama yang digodok Wanjakti ini lalu dikirim Kapolri ke Presiden untuk dipilih, kemudian dilakukan uji kepatutan di Komisi 3 DPR. Di sisi lain, Kompolnas juga memberikan nama calon kandidat.

Dalam bursa calon, kali ini, IPW melihat ada tiga kelompok yang menonjol, yaitu Geng Solo terdiri dari jenderal yang pernah dikumpulkan di Solo, Geng Idham Azis, dan Geng Netral yang dekat dengan semua pihak.

“Yang menarik dalam dinamika teraktual di Polri, tiga kelompok yang diambil dari perpisahan elit di Polri, saat ini sudah terkikis dan tersingkir dari pergantian elit kekuasaan kepolisian internal, yaitu Geng Syafruddin, Geng Tito,” ucap Neta.

Neta berpandangan, di antara mutasi di era Kapolri Idham Azis kelompok Syafruddin dan Tito perlahan tapi pasti tersingkir dari pergantian elit kekuasaan di kepolisian.

Namun di sisi lain, kata Neta, ada dua hal lagi yang menarik untuk dicermati. Pertama, adalah nama mantan ajudan Presiden SBY, Komjen Rico disebut sebagai kandidat kuat Kapolri melakukan Idham Azis, mengambil yang diundang adalah Adimakayasa Akpol 88.

“Jika hal itu terjadi, ini menjadi fenomena baru, tidak hanya dalam dinamika kepolisian tetapi juga dalam dinamika politik, di mana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi,” kata Neta.

Kemudian kedua, menurut Neta, disebutnya nama Irjen Fadil sebagai calon pembalasan Idham Azis mengingat Kapolda Jatim itu salah satu ‘tim sukses’ saat Idham mengambil ujian kepatutan di DPR.

“Minta siapa pun yang menjadi Kapolri yang dipilih sebagai Presiden Jokowi nanti, proses dinamika menarik untuk dicermati. Selain itu, tugasnya juga sulit,” tandasnya.(li2g/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments