Sabtu, Oktober 5, 2024
BerandaIndexPeristiwaDampak Cuaca Ekstrem Pembudidaya Ikan Koi di Mojokerto Merugi

Dampak Cuaca Ekstrem Pembudidaya Ikan Koi di Mojokerto Merugi

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Pembudidaya ikan hias jenis Koi di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mulai mengeluhkan dampak cuaca ekstrem yang menyebabkan banyak ikan mati karena suhu air terlau panas dalam beberapa pekan terakhir.

“Perubahan suhu yang ekstrem antara siang dan malam menyebabkan ikan mati. Siang hari suhu bisa mencapai 40 derajat celcius dan malam bisa 28 derajat.” kata pembudidaya ikan hias Koi, Hariyono (32) warga Dusun Gempal, Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Senin (29/10/2019).

Menurutnya, zat amoniak dari sisa-sisa makanan ikan itu naik, sehingga pada malam hari oksigen berkurang.

Sebanyak 40 ikan Koi indukan milik Hariyono yang sudah mati akibat suhu panas pada musim kemarau tahun ini. Ikan di kolam kerap ditemukan sudah mengapung mati di atas permukaan air pada pagi malam hari.

“Awalnya 20 ekor, tambah lagi sekitar 2 Minggu lalu 20 ekor lagi. Matinya pas malam hari,” ujar Hariyono.

Hariyono memiliki 8 kolam ikan hias Koi yang berukuran 5 kali 4 meter. Ikan koi miliknya yang mati itu berukuran sekitar 25 sampai 30 sentimeter dan ada jenis Kohaku, Sante, Kowe dan Asagi.

“Ikan yang mati itu sudah berusia 8 bulan sampai 1 tahun, kalau harganya sekitar 150 sampai 250 ribu per ekor,” terangnya.

Hariyono sebenarnya sudah melakukan perlakuan khusus dengan cara mengganti air kolam dengan durasi lebih pendek, yakni 3 Minggu sekali, sementara pada kondisi normal penggantian air kolam biasanya dilakukan sebulan sekali.

“Kalau tidak dilakukan cara seperti itu (mengganti air kolam 3 Minggu sekali) dampak kematian bisa lebih banyak,” tandasnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments