Minggu, April 28, 2024
BerandaIndexSeni & BudayaWabup Mojokerto: Budaya Mojopahit Harus Dijaga Keutuhannya Dan Dilestarikan

Wabup Mojokerto: Budaya Mojopahit Harus Dijaga Keutuhannya Dan Dilestarikan

Caption 1: Dari kiri-ke kana, Kapolsek Dlanggu Kasdim, Wabuo, Ketua DORD, Asisten dan Kadis Disparpora

Caption 2: Para peserta yang hadir pada acara Rembug Adiluhung

Captiin 3: Kiri-ke kanan, Perwakilan Bakesbangpol, Gus Taji, Kadisparpora serta Ketua Penyelenggara Rembug

MOJOKERTO, Xtimenews.com -Rembug Adiluhung (Rembug Kebaikan), Menata Budaya, Membangun Bangsa, mengambil tema Cakrawala Baru Mojokerto Masa Depan, dengan Nara sumber Djojo Widjayanto, kerja bareng antara Disparpora Kabupaten Mojokerto, bersama Forum Ketahanan Bangsa serta Laskar Majapahit Benteng Nusantara NKRI, dilaksanakan pada Senin (11/03/2019), di Gedung Serba Guna, balai Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.

Pada kesempatan ini hadir Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Ketua DPRD Ismail Pribadi, Assisten Agus Anas, Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf MJ Arifin, Camat Dlanggu Nunuk Jatmiko, Kepala Desa, tokoh LSM, Ormas,Budayawan, tokoh lintas Agama, para Camat serta tamu undangan.

Ketua Pelaksana Drs. Kartiwi dalam sambutannya mengatakan menjawab pertanyaan kenapa acara rembug ini dilaksanakan di Dlanggu, dia menegaskan bahwa Dlanggu titik tengah kalau diukur dari geografis Dawar- Trawas dan Mojosari Kemlagi.

Para peserta yang hadir pada acara Rembug Adiluhung.(xtimenews)

Kemudian mengenai tanggal pelaksanaanya pada 11 Maret 2019, yang juga bertepatan dengan supersemar.

“Angka 11 menurut budaya mempunyai makna kelopak mawar dan kelopak melati. Roh nafas adanya simbol bendera merah putih. Jadi tidak ada unsur politis serta lainnya,” bebernya.

Kartiwi juga meminta agar pada rembug ini nanti, para yang hadir yang mempunyai uneg-uneg dan selama ini tidak mengetahui melalui mana disalurkan.

“Untuk itu, agar kepada para peserta jangan meninggalkan rembug ini, sehingga apa yang menjadi tujuan kita bersama pada rembug adiluhung bisa tercapai,” harap Kartiwi.

Sementara Wakil Bupati (Wabup) yang akrab dipanggil dengan Pung meminta agar rembug ini dapat melahirkan ide-ide untuk pembangunan Kabupaten Mojokerto kedepan.

“Saya yakin acara ini dapat terlaksana dimulai dari niat yang kecil kemudian menjadi besar untuk melaksanakan acara ini, bahkan sudah dilakukan beberapa kali,” ungkap Pung.

“Saya berharap agar dalam rembug nanti agar melahirkan ide-ide budaya, sehingga dapat memberikan masukan ke Pemerintah, karena hal itu penting, untuk pelestarian budaya serta jangan stagnan,” pinta Pung.

Menurutnya budaya itu adalah sejarah dan harus dijaga ke utuhannya serta dilestarikan, sehingga tidak menjadi hilang.

“Peninggalan peninggalan sejarah pada jaman Mojopahit juga harus dicari,” tegas Pung.

Dia juga mengajak kepada yang hadir agar jangan melupakan sejarah, karena ini merupakan kekayaan Mojokerto.

“Pemkab Mojokerto akan tetap mensupport, apa rekomendasi dari rembug ini serta akan kita sesuikan dengan program Pemkab Mojojerto,” terangnya.

Namun menurutnya, masing-masing kelompok pada rembug ini harus sama.

“Budaya itu, selalu berkembang dan harus tetap dijaga keutuhannya dan dilestarikan serta jangan menjadi hilang tergerus oleh kemajuan jaman,” ingatnya.

“Saya pingin Mojopahit dikenal diluar, mangkanya saya sampaikan kepada para kepala sekolah SD belum lama ini, agar lebih mengenalkan Mojopahit dan kekayaan budayanya kepada para anak didiknya,” pungkas Pung. (joe/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments