MOJOKERTO, Xtimenews.com – Perayaan kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh setiap 17 Agustus biasanya diwarnai oleh lomba-lomba menarik dalam lingkup kecil di berbagai pemukiman, seperti panjat pinang, balap karung, makan kerupuk dan gebuk bantal.
Semu lomba ini merupakan perlombaan yang sudah biasa dilakukan setiap memperingati HUT RI, bahkan dibeberapa daerah sudah menjadi suatu menu wajib ketika menyemarakan HUT RI.
Seperti yang kita lihat pagi ini, Minggu (18/08/2019) para remaja dan anak-anak di Dusun Gempal Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar Kabupeten Mojokerto sedang menggelar lomba gebuk bantal.
Mulai pukul 07.30 pagi mereka sudah berkumpul di pinggiran sungai kecil yang ada di sisi Selatan Desa.
Gebuk bantal, lomba ini merupakan pertarungan saling pukul dengan menggunakan bantal. Aturan mainnya, dua peserta duduk di atas bambu kurang lebih sepanjang 5 meter yang ditopang dua penyangga di atas permukaan air. Peserta yang bisa menjatuhkan lawannya, dinyatakan menang. Permainan ini sangat mengandalkan keseimbangan.
Ketika lomba dimulai dua orang bersiap menuju arena gebuk bantal yang berupa sebatang bambu yang diletakan di tengah kali. Dengan bantal yang sudah mereka genggam, ketegangan begitu terlihat di wajah mereka. Suara teriakan dari pinggir sungai terdengar nyaring mereka adalah para penonton sekaligus pendukung para peserta lomba.
Teriakan dan tepuk tangan semakin meriah ketika satu diantara peserta gebuk bantal jatuh ke dalam sungai. Dan ketika satu diantara peserta jatuh kedalam air sungai maka pertarungan harus dihentikan.
“Lomba ini sudah biasa dilakukan di daerah-daerah lain. Memang menarik meskipun hadiahnya tidak sebanding dengan jerih payahnya sambil basah-basahan. Tapi keseruan dan kebersamaannya menghibur,” kata Fauzi Abdulah (29) salah satu panitia lomba kepada wartawan, Minggu (18/08/2019).
Untuk peserta lebih di prioritaskan anak-anak kecil yang usianya 10 tahun hingga 16 tahun. Karena lomba ini memang khusus untuk menghibur anak-anak saat liburan sekolah.
“Kalau orang dewasa sudah ada lomba volly antar RT yang pesertanya ibu-ibu dan bapak-bapak. Untuk hadiahnya nanti dibagi saat puncak acara di panggung gembira,” ujar Fauzi.
Menurut Fauzi, tahun lalu lomba gebuk bantal ini tidak diadakan, namun diganti dengan lomba panjat pohon pisang diatas sungai. Panjat pohon pisang ini juga tidak kalah serunya dengan lomba gebuk bantal, meskipun ketinggiannya hanya 7 meter untuk mencapai puncak para peserta ini juga mengalami kesulitan.
“Panjat pohon pisang juga seru, pohonnya kita kasih oli dan posisi pohon pisangnya kita gantung, jadi bergelantungan,” jelasnya
Acara lomba ini diselenggarakan oleh remaja karang taruna Dusun Gempal dengan dana yang didapat dari iuran warga dan pemuda desa.(den/gan)