MOJOKERTO, Xtimenews.com – Elang Teja Kusuma dan Mohammad Fergy perwakilan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mahasiswa Universitas Islam Majapahit Kabupaten Mojokerto menyatakan sikap menolak secara tegas adanya kerusuhan yang terjadi di Jakarta yang telah terjadi maupun yang mungkin akan terjadi kembali dalam proses persidangan MK Jakarta.
Mereka juga menolak jika ada pergerakan massa dalam proses persidangan perselisihan hasil pemilu presiden 2019.
Elang Teja Kusuma, sebagai perwakilan akademisi, sangat menyayangkan adanya kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019, yang dimungkinkan akan terulang terjadi di depan gedung MK Jakarta.
“Adanya kerusuhan, hal tersebut dapat memicu berbagai gesekan dalam masyarakat yang juga dapat melibatkan masyarakat akedemisi di Indonesia,” kata Elang, Rabu (19/06/2019).
Dirinya berharap semua pihak menghentikan aksi kekerasan dan kerusuhan.
“Saya berharap masyarakat yang sudah kembali beraktivitas biasa kembali guyub rukun pasca perbedaan pilihan politik di pemilu lalu. Dan tidak terpengaruh lagi pengerahan massa,” ujarnya.
Perwakilan HMI Kabupeten Mojokerto turut menghimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya kaum akademisi, seluruh masyarakat Indonesia untuk menghormati apapun keputusan Makamah Konstitusi dari hasil sidang perselisihan Pemilu 2019, tetap menjaga Perdamaian dan kerukunan di Indonesia.(den/gan)