Senin, November 25, 2024
BerandaIndexHeadlineRibuan Alat Rapid Test Antibodi Dari China Ditarik Dinas Kesehatan Mojokerto

Ribuan Alat Rapid Test Antibodi Dari China Ditarik Dinas Kesehatan Mojokerto

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Sebanyak 8.911 pcs alat rapid test antibodi ditarik Dinas Kesalahan Kabupaten Mojokerto dari 27 Puskesmas. Ribuan rapid test buatan China itu lima hari lagi akan kedaluwarsa.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Nanda Hasan Sholikin mengatakan, sejumlah Puskesmas melaporkan alat rapid test antibodi yang akan kedaluwarsa pada Rabu 28 April. Saat dilakukan pengecekan rapid test merk VivaDiag buatan China tersebut akan kedaluwarsa 4 Mei 2021.

“Yang ada di 27 puskesmas kami tarik untuk kami tukarkan ke penyedia. Jumlahnya 8.911 pcs. Supaya pemeriksaan rapid test memakai alat yang benar-benar berkualitas,” kata Nanda kepada wartawan di kantor Dinkes Kabupaten Mojokerto, Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko, Kamis 29 April 2021.

Meski ribuan alat rapid test antibodi merk VivaDiag telah ditarik dari 27 puskesmas ke kantor Dinkes Kabupaten Mojokerto. Perusahaan penyedia, PT Nasional Global Fund sanggup mengganti ribuan rapid test tersebut.

“Besok rekanan kami panggil untuk menghitung barangnya biar sama-sama enak. Biar mereka hitung sendiri berapa yang akan diganti. Karena di kontrak pengadaan mereka menyatakan jaminan pemeliharaan 360 hari sejak berita acara 28 Desember 2020,” tegasnya.

Dinkes Kabupaten Mojokerto mengadakan pengadaan alat rapid test antibodi pada 28 Desember 2020. Sebanyak 20.724 rapid test merk VivaDiag dibeli dari PT Nasional Global Fund di Jalan Jemur Andayani XII, Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.

Sementara harga satuan alat rapid test antibodi itu Rp 90.000. Sehingga total anggaran yang dikeluarkan Dinkes Kabupaten Mojokerto saat itu Rp 1.865.160.000.

Pengadaan alat pemeriksaan COVID-19 itu untuk mengganti rapid test merk Acro yang dipakai KPU Kabupaten Mojokerto pada tahapan Pilbup 2020.

“Yang dipakai KPU untuk pemeriksaan KPPS adalah rapid test pengadaan November merk Acro. Jadi, ditukar atas saran BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” jelas Nanda.

20.724 alat rapid test antibodi merk VivaDiag itu didistribusikan ke 27 puskesmas. Sebagian besar alat pemeriksaan Covid-19 itu telah digunakan. Sehingga saat ini tersisa 8.911 buah yang langsung ditarik karena lima hari lagi kedaluwarsa.

Saat pengadaan diketahui daya tahan produk tersebut selama dua tahun. Namun tak disangka masa kedaluwarsa rapid test buatan China itu tinggal 5 hari lagi.

“Yang tertulis di boksnya expired tanggal 4 Mei 2021, tapi di spesifikasi pada e katalog expired-nya sampai dua tahun. Keterangan rekanan karena Kemenkes minta masa expired dibuat satu tahun. Jadi, saya rasa barang ini diproduksi bulan Mei saat awal Covid-19,” pungkasnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments