SULTENG, Xtimenews.com – Kapolres Parimo AKBP Zulham Efendy Lubis menilai, para muballiq atau uztad adalah salah satu potensi yang sangat besar dan berperan penting dalam menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Melalui ceramah dan pesan-pesan keagamaan yang disampaikan para mubaliq atau ulama, hati dan pikiran warga akan makin sejuk sehingga rasa kekeluargaan dan persatuan akan terjalin secara akrab.
“Para muballiq atau uztad itu peranannya sangat besar dan penting dalam menciptakan kondisi aman dan damai di masyarakat. Melalui ceramah agama yang disampaikan oleh para uztad dan muballiq akan menyejukkan hati dan pikiran warga sehingga rasa kekeluargaan akan semakin tumbuh. Dengan demikian, konflik atau gesekan yang bisa menimbulkan gangguan di masyarakat akan dapat dihindari,” kata Kapolres Parimo.
Kapolres Parimo menyayangkan, karena selama ini tak ada wadah yang bisa menghimpun para muballiq atau penceramah di daerah ini sehingga peranannya belum maksimal.
“Sebetulnya para muballiq atau uztad mampu berbuat untuk menyampaikan pesan-pesan agama yang menyejukkan. Hanya saja belum ada wadah yang menghimpun mereka sehingga peranannya belum maksimal,“ ujarnya.
Makanya, lanjut Kapolres, untuk memanfaatkan peran dan fungsi para muballiq dan uztad, Kita merencanakan akan membentuk suatu wadah tempat berhimpun pada muballiq dan uztad. Melalui wadah ini, para muballiq dan uztad akan diberdayakan secara maksimal untuk terjun ke lapangan guna memberi pencerahan kepada warga masyarakat.
“Warga kita ini sangat mau mendengar ceramah agama yang dapat menyejukkan suasana, Cuma mereka terkoordinir dengan baik dalam satu wadah,” jelasnya.
Dalam benak Kapolres Parimo, ancang-ancang untuk membuat wadah perhimpunan para muballiq dan uztad sudah matang. Malahan nama wadahnya sudah terkonsep. Wadah tempat berhimpunnya para uztad tersebut saya akan beri nama “AMAN DALAM NADA DAN TAQWA”.
Lalu mengapa ada nada ? Menurut Kapolres, baik uztad maupun warga masyarakat Parimo umumnya mengandrungi musik dan nyanyi. Karenanya, dalam melakukan perannya pada Uztad akan diiringi oleh alunan musik.
“agar tidak monoton dan untuk menghilangkan rasa jenuh warga dalam mendengar ceramah agama, akan diselingi dengan alunan musik. Uztad dan warga bisa bernyanyi ria. Setelah suasana ceria, ceramah agama akan digelar kembali,” kata Kapolres.
Kapolres Parimo sangat optimis peran para muballiq melalui koordinasi yang baik dalam wadah “aman dalam nada dan dakwah” akan semakin berkembang dan bergairah.
“Saya yakin, jika para muballiq dan uztad dibisa koordinir dengan baik pasti peranannya dalam memberi pencerahan kepada masyarakat akan semakin nampak,” tandasnya.
Untuk membuktikan betapa besar pengaruh lingkungan agama dalam menciptakan situasi dan kondisi aman dan damai ditengah masyarakat, Kapolres Parimo mengagendakan secara tetap melakukan safari Jumat keliling di wilayah hukum Polres Parimo. Melalui Jumat keliling, Kapolres Parimo menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas yang mendapat sambutan cukup besar dari jamaah Jumat.
Ketika usai melakukan shalat Jumat bersama di masjid As-Syamsa Wal Qamarah Polres Parimo, dilanjutkan dengan dzikir dan shalat Ghoib bersama dengan personel Polres Parimo dan warga sekitarnya pada awal Februari 2019.
Kapolres Parimo berpesan agar semua elemen warga, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan wanita, agar berpatisipasi dalam menyukseskan pelaksanaan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden/Wakil Pr4esiden 2019 yang aman, damai, dan sejuk dengan menghindari berita bohong atau hoaks, isu SARA, dan ujaran kebencian.
“Pelaksanaan Pemilu merupakan pesta rakyat. Mari kita sambut dengan gembira, suka cita, dengan mempererat tali silaturrahmi serta rasa kekeluargaan. Jangan karena berbeda pilihan menjadikan rasa persatuan dan persaudaraan menJadi pecah. Jaga kamtibmas agar semua aktifitas dapat berjalan dengan aman dan lancar,” Pesan Kapolres Parimo.(bas/den/gan)
