Senin, November 25, 2024
BerandaIndexPeristiwaJumlah PDP Meninggal di Kabupaten Mojokerto Bertambah

Jumlah PDP Meninggal di Kabupaten Mojokerto Bertambah

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Mojokerto yang meninggal dunia kembali bertambah. Kali ini seorang petani berusia 51 tahun meninggal dunia saat diisolasi di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

Pria asal Kecamatan Dawarblandong itu menjadi PDP ketujuh yang meninggal di Kabupaten Mojokerto.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto, hingga Minggu (19/04), jumlah total PDP mencapai tujuh orang.

Pasien terkait Corona yang pertama meninggal yakni pria 32 tahun asal Kecamatan Puri, Minggu (22/3), disusul pria 36 tahun asal Jetis meninggal Jumat (27/3), pria 53 tahun asal Sooko meninggal Rabu (1/4), pria 27 tahun asal Pacet meninggal Jumat (3/4), pria 53 tahun asal Mojoanyar meninggal, Jumat (10/4), pria 76 tahun asal Kecamatan Gedeg meninggal pada Selasa (14/4) serta pria 51 tahun asal Kecamatan Dawarblandong meninggal saat diisolasi di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo pada Sabtu (18/4).

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra mengatakan, pria 51 tahun asal Kecamatan Dawarblandong itu menderita panas batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak nafas, serta mual dan muntah, dan pneumonia.

Pasien dirujuk dari RS Kamar Medika ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Jumat (17/4).

“Karena gejala klinis tersebut pasien kami kategorikan PDP terkait COVID-19,” kata dr Langit dalam rilisnya, Minggu (19/4/2020).

Langit menegaskan, pasien meninggal diruang isolasi RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo pada Sabtu (18/4) sekitar pukul 15.30 WIB. Karena tergolong PDP terkait Corona, jenazahnya dimakamkan menggunakan protokol COVID-19.

“Hasil rapid test terhadap pasien negatif atau nonreaktif,” terang dr Langit.

Sebelum dirawat di rumah sakit, tambah dr Langit, pasien tidak mempunyai riwayat dari daerah zona merah COVID-19. Karena sebagai petani, pria 51 tahun itu tidak pernah bepergian ke luar kota selama virus Corona mewabah.

“Pasien tidak ada riwayat bepergian,” pungkasnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments