Sigi, Xtimenews,com– Peredaran narkoba jenis sabu di wilayah Sigi, Sulteng, masih marak terjadi seakan tak ada habisnya. Para pelaku seperti tak pernah jerah kendati aparat Polres Sigi cukup gencar melakukan upaya pemberantasan dan pencegahan.
“Sudah cukup banyak pelaku narkoba yang berhasil diringkus dan dijebloskan ke penjara, tapi berselang beberapa saat muncul lagi pelaku baru, ” kata Kasihumas Polres Sigi AKP Ferri Triyanto.
Menurut Ferri, setelah sebelumnya beberapa pelaku dan pengedar narkoba jenis sabu di wilayah Sigi berhasil diciduk, pada Minggu (4/6) sekitar pukul 14.00 wita, aparat Satuan Reserse Narkoba Polres Sigi, dipimpin Kasat AKP Janni Sagala, kembali meringkus AI (31) warga desa Soulove Patua, Kecamatan Dolo, Sigi di rumahnya karena diketahui memiliki dan menyimpan narkoba jenis sabu.
Penangkapan ini berawal dari informasi yang disampaikan warga masyarakat. “Pelaku berhasil diringkus setelah sebelumnya aparat mendapat informasi dari warga masyarakat, “ujarnya.
Menindak lanjuti informasi dari warga masyarakat tersebut, kata Ferri, aparat Satresnarkoba Polres Sigi dipimpin Kasat AKP Janni Sagala, langsung melakukan penyelidikan dan penggrebekan. “Saat rumah pelaku digeledah, ditemukan 3 paket serbuk putih diduga sabu seberat 0,58 gram yang disembunyikann dalam sebuah kota kecil. Waktu pelaku ditangkap tidak melakukan perlawanan,” jelas Ferri.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, kini pelaku bersama barang bukti sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Sigi.
Selanjutnya, pada Sabtu (3/6), HV (49) seorang ibu rumah tangga, warga Perumahan BTN “Kartika Permai” desa Baliase, kecamatan Marawola Sigi, diamankan untuk diberi pembinaan karena ditemukan memiliki dan menjual minuman keras (miras) jenis “Captikus” miras produksi lokal. Di rumah wanita berusia hampir setengah abad ini ditemukan Captikus yang dikemas dalam botol Aqua siap jual. Miras sebanyak ini akhirnya disita dan diamankan sedangkan pelakunya diberi pembinaan dan peringatan untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya. (H. Moh. Basri)
