MOJOKERTO, Xtimenews.com – Aliran Sungai di Mojokerto berubah menjadi merah secara misterius. Perubahan ini diduga tercemar limbah sejak tiga hari kemarin.
Aliran Sungai Ledeng itu berada di Dusun Kuripan, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar. Diduga limbah itu menyerupai alga berwarna merah yang mengambang diatas permukaan air. Teksturnya berlendir dan lengket serta menyisakan bekas merah pada tangan jika tidak dicuci. Namun, belum diketahui secara pasti dari mana datangnya limbah tersebut.
Ketua RT 07 RW 04 Dusun Kuripan, Mahmud 43 tahun menjelaskan perubahan warna air sudah terjadi sejak tiga hari lalu pada Senin, 3 Desember 2021.
Perubahan warna air itu nampak terlihat jelas seperti alga yang mengambang diatas permukaan air. “Dari tiga hari lalu warnanya berubah, biasanya bening. Ini jadi merah,” kata Mahmud kepada wartawan, Kamis 6 Januari 2022.
Mahmud menjelaskan, air terlihat seperti berminyak, ada sedikit buih atau busa, meski di tengah panas matahari tak ada bau yang menyengat. Namun, jika dipegang menyebabkan lengket ditangan.
“Ini gak ada baunya, kaya berminyak. Tapi ini lengket, warnanya agak gak hilang,” ucapnya.
Lantaran adanya perubahan warna pekat di permukaan aliran tersebut, lanjut Mahmud, para warga sekitar enggan melakukan aktivitas memancing bersama saat ini.
Sebab ikan-ikan yang ditebar warga disepanjang aliran kali tak mau naik ke permukaan yang tercemar. Seperti lele dan gabus.
“Kita memang gak merasakan dampak yah, cuman sekarang sudah gak ada yang mancing. Biasanya warga mancing, apalagi kalau sabtu minggu pada mancing rame-rame di keramba sungai itu,” ucapnya.
Pria yang bekerja membuat borongan sandal ini, menambahkan tak ada pabrik di sekitaran pemukiman warga dan aliran sungai yang mengarah ke Kali Sadar ini.
Namun, ia tak menampik jika para pemilik usaha rambak membuang limbahnya ke sungai. Hanya saja, limbah rambak tak pernah menyebabkan perubahan warna.
“Gak tau juga ini dari mana, dari DAM sana warnanya sudah berubah. Gak ada pabrik di sini, kalau usaha rambak ada. Kalau buang ke kali, tapi warnanya gak berubah. Tetap bening,” katanya.
Terpisah, Camat Mojoanyar Amzar Azhari Siregar saat dikonfirmasi atas temuan tersebut. Ia meminta kepala desa setempat untuk melakukan penelusuran awal.
“Saya sudah minta kades untuk menelusuri penyebabnya. Sementara dari laporan kades, itu gelembung seperti lumut. Kalau dibendung permukaan atas tidak mengalir ya seperti itu. Gelembung atau busanya juga seperti itu,” ujar Amzar.(dn/gan)