Senin, April 29, 2024
BerandaIndexHeadlinePuluhan Wartawan Sidoarjo Gelar Aksi Solidaritas Tolak Kekerasan Terhadap Jurnalis Tempo

Puluhan Wartawan Sidoarjo Gelar Aksi Solidaritas Tolak Kekerasan Terhadap Jurnalis Tempo

SIDOARJO, Xtimenews.com – Puluhan wartawan di Sidoarjo lakukan aksi turun ke jalan untuk menyampaikan solidaritas tolak kekerasan terhadap jurnalis Tempo Surabaya, Nurhadi yang dianiaya oleh aparat TNI dan Polisi ketika menjalankan tugas liputan, Sabtu (27/3/2021).

Berdasarkan keterangan tertulis dari pihak Redaksi Tempo, Nurhadi mendapat tindakan kekerasan, ditampar, dipiting dan dipukul bahkan telepon genggamnya juga dirusak oleh aparat TNI dan Polisi ketika melaksanakan tugas dari redaktur Tempo untuk melakukan konfirmasi kepada eks Direktur Pemeriksaan Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu, Angin Prayitno Aji terkait kasus korupsi yang menjeratnya dan saat ini sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Nurhadi sempat ditahan di salah satu Hotel di Surabaya selama sekira dua jam sebelum akhirnya diantarkan pulang kerumah pada Minggu, (29/3/2021) dini hari sekira pukul 02.00.

“Kami mengutuk keras aksi pengeroyokan atau persekusi yang dialami rekan kami Hadi wartawan Tempo Surabaya. Dimana saat itu dirinya tengah melakukan tugas jurnalistiknya dan mendapatkan tindakan tidak terpuji yang dilakukan oknum aparat. Pemukulan, penyekapan yang dilakukan sudah tidak dapat ditoleran lagi, kami minta Polisi untuk mengusut hingga tuntas,” tegas Eko Yudho ketua Forwas saat ditemui di balai sekretariat, Senin (29/3/21).

Eko Yudho Wibowo menambahkan, tindakan pengeroyokan tidak ubahnya dengan aksi premanisme, dirinya mendesak aparat kepolisian setempat untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan tersebut.

Puluhan Wartawan Sidoarjo berorasi di depan Monumen Jayandaru Alun-alun kota Sidoarjo, sebelumnya mereka berjalan kaki sekira 1 km dimulai dari Balai Wartawan Sidoarjo menuju Alun-alun kota.

Kembali dikatakan Eko, Selain kepada polisi, dirinya meminta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Komisi Nasional dan Hak Asasi Manusia serta Dewan Pers untuk memberikan perlindungan bagi korban dari ancaman kekerasan lebih lanjut dan mengawal proses hukum atas kasus ini hingga tuntas.

“Kami berharap penanganan kasus ini tidak berhenti sampai disini ini harus diusut tuntas. Siapa dalangnya yang melakukan aksi pengeroyokan pada rekan kami ini,” imbuh Eko.

Sementara itu, Mbah Heyi selaku Koordinator aksi tersebut mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas apa yang terjadi kepada teman seprofesinya dari media Tempo, Nurhadi.

“Harusnya aparat paham kerja jurnalis dilindungi Undang-Undang Pers, namun apa yg didapatkan teman kita Hadi, justru dianiaya oleh sejumlah aparat diperlukan seperti hewan, bahkan merusak alat untuk meliput,” ucap Jurnalis Metro Tv itu di lokasi aksi.

Dalam aksi ini, Mbah Heyi menuntut agar Polisi dapat bekerja secara profesional dalam mengusut kasus ini. Apalagi kekerasan terhadap jurnalis atau penganiayaan bukan pertama kalinya terjadi. Kejadian ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Indonesia.

“Kita menuntut oknum aparat agar ditindak tegas para pelakunya. Hukum harus berjalan walaupun dia aparat hukum harus tetap ditegakan,” teriaknya.(vin/den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments