Sabtu, Desember 14, 2024
BerandaPemerintahanPertemuan dengan Menkes dan Kepala BNPB Pusat, Walikota Surabaya Sampaikan Permasalahan Keterbatasan...

Pertemuan dengan Menkes dan Kepala BNPB Pusat, Walikota Surabaya Sampaikan Permasalahan Keterbatasan Alat Tes

SURABAYA (JATIM), Xtimenews.com – Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB Pusat,berkunjungan ke Balai Kota Surabaya, untuk melakukan pertemuan dengan Walikota Surabaya, Risma, Rabu (03/06/2020).

Pertemuan ini, sebagai wujud dukungan dari Pemerintah Pusat dalam penanganan kasus Covid-19, khususnya untuk Kota Surabaya.

Walikota Surabaya, pada pertemuan tersebut, menyampaikan banyak mengenai berbagai macam cara pencegahan dan upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya, dalam memutus mata-rantai penyebaran covid-19.

Lanjut Walikota, mulai dari memberikan permakanan, vitamin hingga tracing yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya.

“Selama 3 bulan ini, pasien positif di Surabaya, merupakan orang yang sudah masuk dalam list pemantauan sebelumnya,” ungkap Risma.

Sambungnya lagi, bahwa pasien positif di Surabaya, merupakan pasien yang berganti status dari ODR/OTG/ODP/PDP.

“Karena keterbatasan alat tes, membuat Pemkot Surabaya, tidak bisa sesegera mungkin untuk dapat mengetahui status warganya,” terang Risma.

Meskipun di isolasi mandiri di rumah, kata Walikota, penularan tetap terjadi di dalam rumah dan terjadi antar anggota keluarga.

Walikota Surabaya membrberkan upaya yang telah dilakukan Pemkot Surabaya dalam.penangan covid-19

“Bantuan alat tes dan mobil PCR yang datang untuk Kota Surabaya, tentu menjadi sangat dinantikan,” akui Risma,

Walikota mengungkapkan, hal tersebut sudah pernah disampaikannya langsung kepada Menkes dan Kepala BNPB pada bulan Januari lalu.bulan Januari yang lalu.

“Namun, tidak ada jawaban, pada hal saya sidah minta Kadinkes Surabaya, untuk persiapkan alat tersebut,” cetus Risma.

Menjawab pernyataan Walikota tersebut, Menkes Terawan menegaskan, bahwa alat tes covid-19 menjadi barang “rebutan” bagi seluruh dunia. “Jika memang masih kurang segera akan kami kirim lagi,” tegas Terawan.

Menkes kembali menjelaskan, mengapa menjadi prioritas? “Karena Kota Surabaya, menjadi terbesar kedua penyebaran wabah covid-19, setelah Jakarta,” ujar Terawan.

Dengan kondisi tersebut,menyebabkan Kota Surabaya menjadi perhatian. “Luar biasa, etos dan semangat Bu Risma di tengah keterbatasan,” puji Terawan.

Sementara Kepala BNPB Doni Monardo, membeberkan mengenai bagaimana covid-19 ini, membuat tidak aman jika tidak mengikuti protokol dan diharapkan masyarakat bisa menerapkan protokol yang ada.

“Saya apresiasi apa yang sudah dilakukan Walikota buat warga Surabaya dan kinerja Pemkot Surabaya, dalam melakukan tracing kepada pasien yang positif. (vin/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments