Senin, April 29, 2024
BerandaPemerintahanPanen Padi di Tengah Wabah Corona, Upaya Menjaga Ketahanan Pangan Pemkab Mojokerto

Panen Padi di Tengah Wabah Corona, Upaya Menjaga Ketahanan Pangan Pemkab Mojokerto

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan menyerap seluruh hasil panen raya dari petani di persawahan Desa Persanggrahan, Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto.

Hasil panen raya tersebut akan akan disalurkan untuk logistik sembako pada masyarakat terdampak Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.

Bupati Mojokerto, Pungkasiadi menjelaskan, Pemkab Mojokerto akan membeli seluruh hasil panen raya sebagai upaya ketahanan pangan di tengah Pandemi Covid-19.

Ia meminta para petani agar secepatnya memproses hasil panen raya dari gabah menjadi beras siap konsumsi.

“Nanti hasilnya akan kita beli untuk disalurkan pada masyarakat terdampak Covid-19 karena ini merupakan salah satu upaya kita bersama menyediakan kebutuhan pangan di tengah pandemi sekarang,” ujar Pungkasiadi di persawahan Desa Persanggrahan Kecamatan Kutorejo,  Selasa (21/4/2020).

Ia mengatakan pihaknya mendorong produksi hasil pangan pertanian di daerah Kutorejo yang kini mencapai 8 ton per hektar bisa meningkat menjadi lebih dari 10 ton per hektare.

“Jadi saya ingin produksi pertanian ditingkatkan paling tidak bisa mencapai 12 ton per hektare dan kalau perawatannya dan tekniknya bagus pasti target bisa tercapai,” ungkapnya.

Ia meminta masyarakat agar tidak menimbun bahan makanan secara berlebihan pada masa Pandemi Covid-19.

“Dari laporan dinas pertanian kita surplus  pada masa panen April 2020 yang artinya ketersediaan beras masih sangat mencukupi,” jelasnya. 

Kades Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Muhammad Afif mengapresiasi langkah Pemkab Mojokerto yang menyerap hasil produksi dari petani di daerahnya. Pasalnya, para petani di sini sempat terkendala menjual hasil panen pada pasca produksi.

“Kedepannya hasil produksi petani akan dibeli oleh kelompok tani yang akan disalurkan melalui Bumdes kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto,” terangnya.

Afif mengatakan dari 4200 penduduk atau 1400 KK, setidaknya 60 persen adalah petani di Desa Pesanggrahan.

“Sebagian hasil produksi dijual tapi lebih banyak disimpan untuk ketahanan pangan mandiri atau dikonsumsi mereka sendiri pada masa Pandemi seperti ini,” tandasnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments