Minggu, April 28, 2024
BerandaIndexHeadlineCegah Corona Sejumlah Masjid di Kabupaten Mojokerto Lockdown, Salat Jumat Ditiadakan

Cegah Corona Sejumlah Masjid di Kabupaten Mojokerto Lockdown, Salat Jumat Ditiadakan

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Terkait semakin bertambahnya penyebaran virus corona (Covid-19), sejumlah masjid di Kabupaten Mojokerto meniadakan salat Jumat. Hal ini menyusul dari arahan Fatwa MUI No 14 tahun 2020 tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi yang terjadi wabah Covid – 19.

Ada dua masjid di Mojokerto yang diketahui tidak menggelar salat Jumat yakni masjid Jami Sabilul Huda di jalan raya Bangsal Desa Pacing Kecamatan Bangsal dan masjid Al-ghozali jalan Brawijaya Kecamatan Pungging. Namun tidak menutup kemungkinan masih ada masjid lain di Kabupaten Mojokerto yang tidak menggelar salat jumat.

Surat edaran terkait pelaksanaan salat jumat itu diumukan langsung oleh takmir masjid masing-masing kepada jamaah dan memasang tulisan di pintu masjid bahwa masjid tersebut tidak menggelar salat jumat hingga batas waktu yang ditentukan oleh MUI dan pemerintah.

Ketua takmir masjid Jami Sabilul Huda, Abdul Qolik Nawawi, mutuskan untuk tidak menyelenggarakan salat jumat mulai hari ini hingga batas waktu yang masih belum bisa ditentukan. Ia mengajak kepada jamaah untuk melaksanakan salat dhuhur di kediaman masing-masing.

“Kemarin sudah saya umumkan maklumat kepada jama’ah saat usai salat Isya. Selain mengacu dari arahan fatwa MUI No 14 tahun 2020, masjid ini juga terletak di jalan provinsi sehingga banyak jamaah dari luar daerah,” kata Abdul Qodir kepada wartawan saat ditemui dirumahnya, Jumat (27/03/2020).

Meskipun salat Jumat ditiadakan namun salat seperti biasa tetap dilaksanakan, namun jamaah diwajibkan untuk mematuhi aturan masjid yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.

“Jamaah harus jaga jarak minimal 1 meter dan tidak boleh berjabat tangan. Usai salat, jamaah diimbau untuk langsung pulang tidak bergerombol atau ngobrol dilingkungan masjid. Selain itu karpet juga kami ambil, jadi jamaah harus bawa sajadah sendiri,” ujar Abdul Qodir.

Bahkan, lanjut Abdul Qodir, peralatan salat seperti mukena yang biasanya disediakan untuk jamaah perempuan juga disimpan untuk mencegah penularan covid-19.

“Untuk antisipasi kami simpan mukena yang kami sediakan untuk jamaah perempuan, yang kita takutkan itu kan biasanya dipakai jamaah yang dari luar daerah tidak membawa peralatan salat,” pungkas Abdul Qodir.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments