MOJOKERTO, Xtimenews.com – Sisir warung remang-remang, Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten Mojokerto berhasil menjaring enam pekerja seks komersial (PSK) di beberapa lokasi.
Razia penyakit masyarakat ini di gelar Disos Kabupaten Mojokerto di wilayah kecamatan Mojosari, tepatnya di warung remang-remang di Desa Awang-awang pada Rabu (02/10/2019). Meski banyak PSK yang kabur, namun Dinsos menemukan satu PSK yang masih muda dan pertama kali menjadi PSK.
Selain di wilayah kecamatan Mojosari razia juga di gelar di wilayah kecamatan Dawarblandong dan Kecamatan Jetis.
Kepala Seksi rehabilitasi Ahmad Zainul Hasan mengatakan, razia penyakit masyarakat yang digelar di warung remang-remang Mojosari, petugas hanya mengamankan tiga PSK.
“Mereka kita amankan seusai melayani pelangan,” kata Zainul.
Menurut Zainul, Razia di Kecamatan Mojosari diduga bocor sehingga banyak PSK yang kabur. Selain itu petugas juga menyisir warung remang-remang di kecamatan Dawarblandong dan Kecamatan Jetis, sebanyak 6 PSK diamankan dari tiga lokasi.
“Saat razia, petugas tidak segan membuka paksa pintu tempat PSK melayani pelanggannya. Ada satu PSK yang kita tangkap saat melayani tamunya dikamar, pintunya kita buka paksa,” ujarnya.
Zainul menambahkan, para PSK yang terjaring ini akan dilakukan pendataan, selanjutnya akan di assesment dan direhabilitasi selama empat bulan di panti rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Bina Karya Wanita Mandiri di Kediri.
Sementara salah seorang PSK muda berinisial D (27) warga Panggreman, Kota Mojokerto mengaku baru pertama kali menjadi PSK dan baru pertama kali ini dirinya terjaring razia Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto.
“Saya takut, ini baru pertama kali ditangkap. Saya juga pusing, harus cari uang bagaimana buat kasih makan anak saya, usianya baru tujuh bulan. Suami saya ditahan di Lapas Madiun karena sabu, tiga bulan lagi keluar,” ucapnya.(den/gan)
