MOJOKERTO, Xtimenews.com – Di usia ke 93 tahun, Mi’un warga Dusun Sengon Desa Bandarasri Kecamatan Ngoro Kabupeten Mojokerto, tetap bersemangat untuk menunaikan ibadah haji.
Pada tanggal 27 Juli 2019 nanti, Mi’un bersama sang anak, Rinfayati (53), akan melaksanakan Rukun Islam yang ke-5 tersebut.
Ditemui di kediamannya, Mi’un hanya bisa terdiam saat ditanya oleh beberapa wartawan. Karena ia mengalami gangguan pada pendengaran.
Kesehariannya Mi’un berjalan mengunakan tongkat dan alat bantu pendengar untuk berkomunikasi.
Rinfayati salah satu anak perempuannya yang akan menemani Mi’un berangkat ke tanah suci. Ia adalah anak ke empat dari sembilan bersaudara yang terdiri dari lima laki-laki dan empat perempuan.
“Setiap hari bapak berlatih jalan di sekitar rumah. Saya juga sudah mengajarkan doa-doa,” kata Rinfayati, mendampingi orang tuanya, Senin (08/07/2019).
Pria pensiunan pabrik gula 1974 ini meski dianggap menjadi jemaah calon haji tertua di Mojokerto, namun ia tetap mempunyai semangat untuk mempersiapkan segala sesuatunya saat di tanah suci nanti.
“Kami sudah siapkan segala sesuatu perlengkapan bapak saat di tanah suci nanti, seperti kursi roda dan alat pendengar,” jelas Rinfayati.
Untuk berangkat haji, Mi’un mengaku membayar biayanya dari hasil ia menabung selama empat tahun dari hasil ia mengurus persawahan. Seusai ia pensiun dari pekerjaannya menjadi seorang teknisi listrik di sebuah Pabrik gula Krembung Kabupeten Sidoarjo, Mi’un memilih menjadi seorang petani.
“Biayanya dari hasil bapak menabung selama empat tahun kita kumpulkan dan sisanya kita anak-anaknya pantungan,” ujar Rinfayati.
Demi pengabdiannya kepada orang tua. Rinfayati sebagai anak mengaku sudah siap mendampingi orang tuanya di tanah suci nanti.
“Nanti disana (tanah suci) juga ada teman yang membantu,” tandas Rinfayati.(den/gan)
