MOJOKERTO, Xtimenews.com – Satgas pangan Kabupaten Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang sembako di daerah itu, Selasa 22 Februari 2022. Sidak dilakukan menyusul sulitnya masyarakat memperoleh minyak goreng murah.
Sedikitnya ada tiga titik gudang yang di sidak petugas gabungan anggota Reskrim Polres dan Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto. Di salah satu pergudang PT Intiniaga Jayakarya di Desa Japan, Kecamatan Sooko, mereka mendapati gudang yang menyimpan ribuan liter minyak goreng.
Kepada petugas pemilik mengaku tidak melakukan penyetokan minyak goreng. Ribuan liter minyak goreng itu langsung disalurkan ke masyarakat. Hanya saja menumpuknya 12.600 liter minyak goreng itu masih menunggu antrean pengiriman.
Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto Muhammad Ridwan, menjelaskan, keberadaan minyak goreng di Mojokerto saat ini masih langka. Meskipun minyak goreng menumpuk di pergudang PT Intiniaga Jayakarya, minyak ini langsung di distribusikan di wilayah Mojokerto.
“Setiap 4 hari sekali habis dikirim. Memang alat transportasinya terbatas sehingga menunggu antrean,” kata Muhammad Ridwan, kepada wartawan, Selasa 22 Februari 2022.
Sementara untuk harga yang dijual ke toko-toko retail sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah. Ridwan juga berjanji akan melakukan pengawasan yang ketat untuk mengantisipasi penyetokan minyak goreng.
“Harga dari distributor Rp 13 ribu per liter jualnya (pedagang) Rp 14 ribu. Setiap hari kita akan lakukan pengawasan,” ujarnya.
Terpisah pimpinan PT Intiniaga Jayakarya Hendriyanto juga menampik jika pihaknya menyetok ratusan minyak minyak goreng di gudang tersebut. Dia menyebut pendistribusian dilakukan setelah barang yang di order dari pabrik datang.
“Setiap kita menerima barang langsung kita bagikan. Seperti ini tadi sore datang paginya kita kirim. Dan itu kita bagi sesuai area wilayah kerja, kita bagi merata jadi tidak dipusatkan ke satu wilayah saja supaya ketersediaan minyak goreng tercukupi. Memang kendala kita terbatas kiriman dari pabrik,” jelasnya.
Saat ini digudang PT Intiniaga Jayakarya ada sebanyak 12.600 liter minyak goreng. Ribuan minyak itu datang pada Sabtu 19 Februari dan Senin 21 Februari 2022. Minyak yang menumpuk dalam kemasan karton itu menumpuk dan belum sempat didistribusikan lantaran terbentur dengan hari libur.
“Datangnya kan Sabtu, kita memang terbentur hari Minggu libur. Ini ada 12.600 liter,” tegasnya.
Terbatasnya pengiriman dari pabrik membuat dia tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan yang meningkat sekitar 60 persen. Pesanan yang meningkat membuat dia membagi rata minyak goreng ke toko-toko retail dan pasar.
“Pengiriman tidak tentu kadang 4 hari sekali kadang lebihr, ordernya banyak (masayarakat). Contohnya yang biasanya 50 sekarang 100, bahkan sampai 200. Jadi kita membagi rata,” tandasnya.(dn/gan)