Palu,Xtimenews.com – Sulteng merupakan salah satu daerah sentra durian di nusantara yang miliki kualitas unggul, berbagai macam varietas seperti Montong, Matahari dan Musangking. Namun tanaman ini dapat ancaman serius dari penyakit ‘pangkalan’ menyebabkan daging buah durian rasanya menjadi tawar.
Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulteng Nelson Metubun menyampaikan hal itu pada acara Pelatihan Ekspor dan Business Matching kepada Packing House (PH) Komoditi Durian di Hotel ‘Khas’ pada Rabu (10/9/25).
Menurut Nelson, dampak dari penyakit ini, sejumlah petani durian di kabupaten Parigi-Moutong (Parimo), menebang pohon durian miliknya dan beralih menanan coklat. Kondisi ini akan berdampak signifikan bagi pelaku usaha PH karena produksi buah durian dari produsen jadi menurun yang dapat menghambat upaya Sulteng menjadi pemain global dalam rantai pasok durian dunia.
Diakui, Dinas TPH Sulteng sudah melakukan koordinasi ke Kementerian Pertanian untuk menganalisis sampel pohon yang terinfeksi penyakit ‘pangkalan’ dan mencari solusinya, serta ke kabupaten guna pengendalian agar penyebaran penyakit ini tidak semakin luas yang merugikan petani, pada saat terbuka lebar pintu ekspor durian langsung dari Sulteng ke Tiongkok.
Gubernur Sulteng dalam sambutan tertulisnya dibacakan Kadis TPH Sulteng, menyampaikan apresiasi atas acara yang diinisiasi OJK Perwakilan Sulteng. Kegiatan ini sebut Gubernur sangat strategis dalam memperluas wawasan dan jejaring kerjasama serta meningkatkan kepasitas dalam rangka membawa durian Sulteng tembus pasar dunia. Apalagi pelatihan ini berkoneksivitas dengan program ‘Berani Sejahtera’ guna memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis potensi unggulan.
Hadir dalam acara ini, Kepala Perwakilan OJK Sulteng Bonny Hardi Putra, Plt Kadis Pangan Rustam Arifudin, Kasubbag Umum Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sulteng Sarmili.- (ditha/basri)