Caption : suasana peringatan Isra’ Mi’raj yang digelar Polres Donggala.(foto istimewa/xtimenews)
KOTA PALU, Xtimenews.com – Puluhan anak dari dua panti asuhan di kota Donggala, yang mengikuti acara peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw yang digelar Polres Donggala belum lama ini di Aula Mapolres Donggala nampak sumringah, dengan wajah berseri-seri. Mereka hadir bersama pembimbingnya karena diundang khusus oleh Polres Donggala.
“Iya, kami diundang khusus oleh pak Kapolres Donggala. Terima kasih pak Kapolres yang sangat empati dan peduli terhadap anak yang diasuh di panti asuhan,” kata seorang pembimbing panti asuhan.
Pada akhir pelaksanaan acara peringatan Isra’ Mi’raj, puluhan anak panti asuhan yang hadir diminta untuk tampil kedepan didampingi para pembimbingnya.
Selanjutnya, Kapolres Donggala menghampiri mereka seraya salam jabatan tangan. Dibalik jabat tangan ini, terselip selembar amplop berisi lembaran rupiah yang dengan penuh kebapakan Kapolres Donggala serahkan kepada anak panti.
“Terima kasih pak Kapolres, berapa pun besarnya bantuan yang diberikan kepada anak panti asuhan akan sangat berharga dan bermanfaat baginya guna meringankan beban,” kata seorang pembimbing.
Sementara itu, ketika memberi sambutan, Kapolres Donggala menghimbau seluruh personel Polres Donggala untuk menghayati makna peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw yang diperjalankan dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa sampai ke Sidratulmantaha guna menerima perintah shalat lima waktu.
“hayati makna peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw serta laksanakan perintah shalat lima waktu bagi seluruh pemeluk agama Islam,” himbaunya.
Kepada anggota Polres Donggala pemeluk agama Islam, Kapolres minta untuk menteladani akhlak Rasulullah saw serta menjalankan seluruh ajarannya. Dengan begitu, dalam menjalankan tugas kepolisian, setiap anggota Polres Donggala akan terhindar dari perbuatan tercela sehingga akan mendapat simpati dari warga masyarakat.
“bagi anggota Polres Donggala pemeluk agama Islam, saya himbau untuk menghayati makna peringatan Isra’ Mi’raj serta amalkan semua ajaran yang dibawah Nabi besar Muhammad saw. Dengan demikian, hidup ini niscahya akan tenang,” katanya.
Sementara itu, KH Drs. H. Husen Habibu, MHi, dalam ceramahnya mengatakan, tidak satupun agama di dunia ini yang menganjurkan kekerasan dan perpecahan. Sebab itu, seluruh pemeluk agama perlu memupuk dan meningkatkan hubungan silaturrahmi agar hidup bisa damai dan berdampingan terwujud.
“Mari kita pupuk kerukunan hidup beragama, mari tingkatkan hubungan silaturrahmi karena sesungguhnya kita adalah satu. Jaga dan pelihara NKRI karens NKRI adalah harga mati,” tegasnya. (Basri/den/gan)