Mojotirto Festival 2019 untuk kali pertama digelar oleh Pemerintah Kota Mojokerto beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
Bertempat di Jembatan Rejoto, Kelurahan Pulorejo, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, agenda yang bersamaan dengan Hari Air sedunia ini, diikuti oleh ratusan peserta, mulai dari Pejabat Pemkot, masyarakat setempat, dan juga ratusan siswa, yang semuanya berpakaian baju adat Jawa, khususnya Majapahit.
Baik peserta festival, maupun masayarakat yang hadir sebagai penonton, semuanya sangat antusias meramaikan acara ini di tengah guyuran hujan dan suasana yang teduh.
Wali Kota Mojokerto, Ita Puspitasari, mengapresasi keriuhan dan semarak dalam event yang rencananya akan digelar setiap tahun ini.
“Mojokerto festival ini sekaligus sebagai event yang akan kita jadikan sebagai penanda bahwa kita warga Mojokerto masih uri-uri budoyo Mojopahit,” ujar Walikota dalam pidatonya dal acara yang digelar pada Jumat (22/3/2019).
“Karena itu, dengan spirit of Majapahit, seluruh warga Mojokerto, seluruh unsur masyarakat, mari kita bersinergi, mari kita bergandengan tangan. Mari kita wujudkan kota Mojokerto yang kecil ini, menjadi Kota yang luar biasa,” imbuhnya
Mojotirto Festival 2019, dibuka dengan penampilan 7 penari bedoyo. Sebanyak 370 peserta dari masyarakat dan seribu lebih pelajir ikut ambil bagian dalam agenda ini.
Di sesi terakhir, Wali Kota melakukan larung sesaji di sungai klotok, termasuk tujuh sumber mata air yang menjadi identitas Majapahit. Kemudian dilanjutkan dengan pelepasan benih ikan oleh Dinas Perikanan Kota Mojokerto. (joe/gan)