MOJOKERTO, Xtimenews.com – Sejak lima hari terakhir, air sungai Gembolo di Dusun Ketok, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, airnya tampak berminyak. Diduga air tersebut tercemar limbah pabrik yang dibuang di sekitar aliran sungai.
Dari pantauan Xtimenews.com, air yang mengalir di sungai Gembolo itu, terlihat hitam pekat. Secara kasatmata, juga tampak gumpalan minyak yang terpisah dari air sungai. Diperkirakan limbah itu dapat membahayakan keberlangsungan ekosistem sungai.
Kondisi ini sangat dikeluhkan oleh warga sekitar. “Nggak tahu kenapa airnya berminyak. Kejadian ini sudah terjadi sejak lima hari yang lalu, padahal sebelumnya meski kotor gak sepekat ini,” ujar imam Safi’i warga Dusun Ketok. Minggu (03/03/2019)
Imam juga mengatakan, bau air sungai Gembolo sangat menyengat seperti bau karat besi, yang bisa mengganggu kesehatan warga, dan aktivitas warga yang biasa mencuci di sungai terhambat karena adanya pencemaran limbah di sungai Gembolo.
“Kali ini yang paling parah, kami sudah mengadu kepada perangkat desa, sudah disuruh mengambil sampel namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut,” katanya.
Menurut Imam, Sungai ini setiap harinya digunakan untuk mencuci dan mandi warga sekitar, karena jika musim kemarau tiba tidak ada air di sumur, jadi sungai tersebut sangat bermanfaat bagi warga.
Dugaan warga, air sungai Gembolo itu terkontaminasi dengan limbah buangan pabrik di dekat sungai Gembolo. Bahkan menurutnya jika kondisi cuaca panas air di sungai Gembolo tersebut terkadang mengeluarkan busa.
Warga berharap, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto mengambil langkah. Semisal mengambil sampel air yang tercemar dan menindak pabrik yang melakukan pencemaran.
“Pemerintah harus menguji pencemaran itu, kalau terbukti melanggar aturan harus ditindak tegas,” pungkas Imam.(den/ron/gan)