MOJOKERTO (xtimenews.com) – Begitu vitalnya peran pemuda dalam pembangunan bangsa, sudah nampak nyata sejak masa perjuangan sebelum merdeka hingga di masa kemerdekaan. Disetiap momen terpenting dalam perjalanan panjang Negara Kesatuan Republik Indonesia, disitu peran pemuda begitu besar.
Hal ini disampaikan Letkol Inf. Drs. Didi Suryadi, MAP, Pabandya Bakti TNI, Sterdam V/Brawijaya,, saat menjadi nara sumber dalam kegiatan aktualisasi cinta tanah air bagi Karang Taruna se-Kota Mojokerto, yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan, Kebangsaan dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mojokerto, bertempat di gedung PKK Kota Mojokerto, Jalan Hayam Wuruk no. 50, Kota Mojokerto, (13/12/2018).
“Potensi Karang Taruna sangat besar, namun ada tidak kemauan untuk meminit potensi tersebut,” kata Didi usai memberikan materi.
Didi menambahkan, analoginya simpel, bangsa Indonesia mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah, namun apakah semua itu dikelolah sendiri atau tidak. Siapa yang mengelolah, bangsa kita sendiri atau bukan. Ini sama dengan potensi karang taruna tersebut, sejauh mana mampu mengelola potensinya.
Wawasan kebangsaan dan bela negara, bukan diartikan bahwa harus maju berperang. Tapi lebih pada bagaimana mampu mengeksplorasi potensi diri guna mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
“Disini, yang menjadi fokus dari saya ialah menggali seberapa besar kemauan dari anggota karang taruna. Saya tidak akan bicara tentang kemampuan, percuma mempunyai kemampuan tapi tidak ada kemauan karena tidak akan ada manfaatnya,” tandasnya.
Lanjut Didi, yang paling sederhana bentuk mencintai bangsa dan negaranya ialah mempunyai sikap dan perilaku. Semua berada pada porsi masing-masing, yang pelajar tugasnya belajar, menghormati orang tua dan guru juga bagian dari bela negara, menaati peraturan juga bagian dari bela negara.
“Inti dari bela negara dan cinta tanah air yang paling dasar ialah pembentukan karakter yang sesuai dengan ideologi pancasila. Sikap dan perilaku kita sebagai bangsa Indonesia yakni sesuai dengan Pancasila,” pungkasnya.
Kembali lagi ditegaskan bahwa potensi Karang Taruna begitu besar. Faktor pendukung seperti sumber daya alam juga begitu besar. Namun melihat seberapa besar kemauan dari anggota karang taruna, khususnya di Kota Mojokerto, masih butuh proses yang tidak pendek. (Ron)