Tersangka saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sooko.(foto istimewa/xtimenews)
MOJOKERTO, Xtimenews.com – Sukadi (42) warga Dusun Pesanggrahan, Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ditangkap polisi setelah membacok Mulyono dengan sebuah celurit, yang mengakibatkan korban mengalami luka serius pada pergelangan tangan kanan. Pembacokan itu terjadi pada Senin (1/4/2019) sekitar pukul 20.00 Wib.
Mulyono adalah warga Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto yang notabenya adalah tetangga dari pelaku Sukadi.
Aksi pembacokan itu dilakukan oleh Sukadi pada saat korban mengendarai motor dan berboncengan bersama istrinya di Jembatan Tempuran seusai korban pulang menonton pertunjukan musik.
“Sengaja saya hadang dan saya bacok,” jelas Sukadi kepada polisi saat di Polsek Sooko.
Akibat penganiayaan yang dilakukan Sukadi, Mulyono mengalami luka serius di tangan sebelah kanan. Korban dilarikan ke RS Gedeg namun akhirnya dirujuk ke RS Citra Medika (Ciko), Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.
Setelah melakukan pembacokan Sukadi ditangkap warga setempat dan diserahkan ke Mapolsek Sooko, Polres Mojokerto.
Berdasar penyidikan polisi, pelaku mengaku melakukan pembacokan tersebut dikarenakan adanya rasa cemburu, lantaran istri pelaku telah berselingkuh dengan Korban.
Menurut keterangan Sukadi, jalinan asmara antara Mulyono dan Wijipariani (38) istri pelaku terbongkar ketika pelaku dan sang istri menagih hutang kerumah korban sekitar dua bulan lalu.
“Ketika menagih hutang, saya dan istri saya menjadi sasaran hinaan dari istri Mulyono, bahkan istrinya berkata pada istri saya, yang katanya, wanita murahan karena menjadi selingkuhan Mulyono,” ujar Sukadi saat di periksa di Mapolsek Sooko.
Dari perkataan istri Mulyono, pelaku curiga kepada sang istri. Saat dirumah, pelaku menanyakan kebenaran apa yang dikatakan istri korban dan mengakui jika sudah lama selingkuh dengan Mulyono.
“Istri saya mengaku sudah lama selingkuh dengan Mulyono. Bahkan sudah melakukan hubungan terlarang,” kata Sukadi.
Kemudian pelaku mengetahui jika korban sedang menonton hiburan musik yang kemudian pelaku pulang mengambil celurit dan menunggu di Jembatan Tempuran.
“Saya pulang mengambil arit (celurit) dan saya tunggu cak Mul di jembatan,” jelas Sukadi.(den/gan)