Jumat, November 22, 2024
BerandaIndexPeristiwaBiddokkes Polda Sulteng Gelar Workshop Pengambilan Sample DNA

Biddokkes Polda Sulteng Gelar Workshop Pengambilan Sample DNA

KOTA PALU, Xtimenews.com – Sebanyak 40 personel Polri/ASN yang berasal dari Satker Biddokkes Polda Sulteng, rumkit Bhayangkara Polda Sulteng, inafis Ditreskrimum Polda Sulteng, perwira/ bintara urkes dan identifikasi Polres Palu, Donggala, Sigi, Parimo dan Polres Poso, mengikuti workshop/pelatihan pengambilan sample DNA di ruang Adelweis Swiss Bell Hotel Silae, pada Rabu (20/3), mulai pukul 08.00 wita hingga pukul 17.00 wita.

Kegiatan yang digelar selama sehari dan dibuka Wakapolda Sulteng Kombes Pol. Drs. Setyo Boedi Moempuni Harso tersebut dilaksanakan atas kerjasama Biddokkes Polda Sulteng dengan International Commite Of the Red Cross (ICRC) dari Inggris dan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes dr. Putut Cahyono Widodo, Kabiddokkes Polda Sulteng AKBP dr. Is Sarifin, Dirpamobvit Polda Sulteng Kombes Pol. Suprayitno, pamen yang mewakili pejabat utama polda Sulteng, serta dua orang pemateri dari ICRC yakni Mrs. Eva Bruenisholz dan Dr. William Googwin.

Wakapolda Sulteng Kombes Pol. Drs. Setyo Boedi Moempuni Harso, membuka workshop/pelatihan pengambilan sample DNA di Swiss Bell Hotel Silae Palu, didampingi Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes dr. Putut Cahyono Widodo, Kabiddokkes Polda Sulteng dr. Is Sarifin, Mrs. Eva Bruenisholz dan Dr. William Goodwin dari ICRC. (HM. Basri/xtimenews)

Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Lukman Wahyu dalam sambutan tertulisnya dibacakan Wakapolda Sulteng mengatakan, tujuan pengambilan sample DNA guna mengidentifikasi korban yang meninggal dunia yang kondisinya sudah sangat sukar untuk dikenal secara visual atau kasat mata.

Sebab itu, lanjutnya, menjadi tugas tim DVI untuk mengidentifikasi korban melalui tes DNA agar bisa dikenali untuk dikembalikan kepada keluarganya. “Tes DNA sangat bermanfaat untuk membantu pihak kepolisian dalam upaya mengidentifikasi korban dan tersangka di tempat kejadian perkara. Melalui tes DNA proses penyelidikan akan terbantu dan kebenaran dapat segera terungkap,” katanya.

Dikatakan, Disarter Victim Identifikation (DVI) merupakan sebuah proses identifikasi pada korban meninggal dunia akibat bencana alam Indonesia memiliki banyak gunung berapi, lsutan luas yang berpotensi terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tsunami, gunung meletus.

“Belum terhitung bencana yang diakibatkan ulah manusia atau human error seperti peledakan bom, air crash, kapal tenggelam serta bencana lainnya, memungkinkan terjadinya korban meninggal dunia dengan kondisi yang sukar dikenali secara kasat mata,” ujarnya.

Karena workshop/pelatihan ini sangat penting, kata Kapolda diharapkan Biddokkes Polda Sulteng mampu mengupayakan perekrutan dan pelayanan kesehatan secara profesional dan efisien sesuai standar melalui proses pengambilan sample DNA.

Untuk mencapai tujuan tersebut kata Kapolda, harus melakukan sosialisasi dan pelatihan guna membantu mengungkap kasus tindak pidana dalam proses Scientific Crime Investigstion (SCI) seiring dengan perkembangan jaman melalui tes DNA.

Materi dalam kegiatan ini disajikan langsung oleh dua pematrri dari ICRC masing-masing Mrs. Eva Bruenisholz (specialis forensik ICRC) dan Dr. William Goodwin (specialis genetik ICRC). (HM. BASRI/den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments