Lamongan,Xtimenews.com– Bangunan Proyek rabat beton yang berada di Jalan poros Dusun Galang – Dusun Wudi, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan baru berumur berapa bulan terlihat sudah rusak diduga pekerjaan dikerjakan asal- asalan, karena minimnya pengawasan, Jum’at (24/11/2023).
Akibatnya bangunan rabat beton tersebut diduga dikerjakan seenaknya sendiri, tanpa memperhatikan kualitas seperti yang tertuang dalam spesifikasi teknis atau Rencana Anggaran Biaya (RAB) sehinga mutu dan kuwalitas rendahan.
Kondisi rabat beton sudah retak
Diketahui bangunan rabat beton Jalan lingkungan Dusun Wudi dengan aggaran yang bersumber dari Dana Desa tahun 2023 sebesar 42.949.000 juta rupiah kini kondisinya sudah pecah dan retak- retak.
Pecah dan retaknya bangunan tersebut ada banyak dibeberapa titik, panjangnya bervariasi dan ini adalah sebuah bukti bahwa pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut diduga ada yang tidak beres dan dilokasi tidak nampak papan proyek.
Saat awak media menanyakan kepada salah satu warga setempat ia mengatakan “Kalau dilihat pekerjaan di lapangan, kualitasnya jelek. Bisa jadi campuran semennya tidak sesuai dengan RAB,” ujar salah satu warga yang engan disebut namanya.
Kalau masyarakat awam tidak mungkin mengetahui RAB nya. Menurutnya, yang diketahui masyarakat disini yang terpenting proyek tersebut dibangun, bagaimana mutu dan kwalitas bangunan itu, kita semua juga tidak mengetahui.
“Namun demikian, yang diharapkan masyarakat bangunan rabat beton ini bertahan lama dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk akses sebagai jalan penghubung antar Dusun Wudi dengan Dusun Galang ,” ucap warga.
Sementara itu NM salah satu warga sekitar yang kebetulan lewat jalan poros tersebut ketika ditanya terkait kapan bangunan ini dikerjakan, Ia mengatakan proyek itu dikerjakan Insyaallah Bulan Agustus pada tahun 2023 ini.
“Bangunan proyek rabat beton ini baru beberapa bulan dikerjakan sekarang sudah terlihat pecah dan retak- retak seperti itu,”ujar salah satu warga saat ditemuai awak media disekitar lokasi bangunan, Jum’at (24/11/2023).
Hal ini tentu sangat disayangkan, diduga lemahnya pengawasan dari instansi lembaga pemerintah terkait sehingga terkesan dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan yang besar oleh pemborong atau pelaksanaan proyek sehingga kualitas bangunan buruk.
Sementara itu, Kepala Desa Sukoanyar Abdul Qodir Ridwan ketika di mintai keterangan melalui, saudara Asnan selaku perangkat Desa Sukoanyar dan penanggungjawab proyek tersebut melalui sambungan seluler mengatakan, “Bahwa keretakan rabat beton tersebut karena kondisi kena cuaca panas,” terangnya, Senin (27/11).
Terkait papan proyek, lanjut Asnan kemarin ada tapi fakta di lapangan waktu awak media ke lokasi tidak ada papan proyek disekitar proyek tersebut.
Lebih lanjut Asnan mengatakan, bahwa pihak kecamatan sudah mengawasi hal tersebut. “Kami berjanji dalam Minggu ini akan memperbaiki kerusakan jalan tersebut,” katanya.
Kami selaku masyarakat Desa Sukoanyar sangat menyesalkan akan kinerja pemerintah Desa Sukoanyar sebagai pelaksana pembangunan rabat beton jalan lingkungan dusun Wudi dan proyek lainnya dalam pekerjaannya di duga asal jadi saja.
Berilah manfaat yang memuaskan buat masyarakat, jangan hanya mengambil keuntungan lebih besar tetapi hasilnya mengecewakan bagi masyarakat banyak. Kami mengharapkan pada pihak terkait untuk menindak lanjuti akan temuan tersebut. (Tim)