SIDOARJO, Xtimenews.com – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidoarjo menanggapi kasus dugaan penganiayaan salah seorang santri hingga tewas di dalam lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba’ul Hikam, Desa Putat, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.
Ahmad Fathoni, Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Sidoarjo menyampaikan, sangat prihatin atas dugaan penganiayaan yang terjadi di lingkungan Ponpes Mamba’ul Hikam. Ia berharap seluruh metode yang berlaku di Ponpes tersebut perlu dilakukan evaluasi.
“Yang jelas kami ingin ada evaluasi terkait sistem yang digunakan dalam rangka mendidik para santri tersebut,” ucapnya, Jumat (15/10/2021).
Setelah dilakukan koordinasi dengan pihak pesantren, Fathoni menjelaskan, ponpes itu terbuka dengan kejadian yang ada dan tidak berupaya untuk menutupinya.
“Kejadian itu memang benar terjadi dan ada korban. Akan tetapi supaya tidak bias semua informasinya, maka silahkan untuk bertanya langsung ke Polresta Sidoarjo,” Jelas Fathoni.
Masih dikatakan Fathoni, Pihaknya masih memberikan waktu kepada pihak pesantren untuk terus berkoordinasi dengan Polresta Sidoarjo agar menyelesaikan kasus tersebut.
“Nanti kalau situasi dan kondisinya sudah membaik, maka kami akan berkoordinasi lagi dengan pihak pondok itu,” kata Fathoni.
Fathoni berharap kejadian serupa tak terjadi lagi di Kabupaten Sidoarjo. Maka dari itu, Fathoni ingin adanya evaluasi terutama masalah ‘human error’. Meskipun metode yang diterapkan dalam mendidik para santri itu sudah sangat baik.
“Tentu kami sangat berharap apa yang terjadi agar tak terulang kembali di Kabupaten Sidoarjo,” pungkasnya. (vin/gan)