Senin, November 25, 2024
BerandaIndexHeadlineMelasti, Umat Hindu Menjaga Kedamaian Ditahun Politik

Melasti, Umat Hindu Menjaga Kedamaian Ditahun Politik

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Umat Hindu di Mojokerto berbondong bondong menuju Pertirtaan candi Jolotundo yang terletak di Area Hutan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, untuk menggelar upacara Melasti, Sabtu (02/03/2019).

Mengenakan pakaian adat, mereka membawa sesajen, bendera dan dupa yang telah dibakar sebelumnya. Sesampainya di Pertirtaan, peserta upacara Melasti diberikan percikan air dengan menggunakan janur.

Setelah memasuki pelataran, gunungan, sesajen dan bendera ditata pada bagian depan. Upacara Melasti merupakan rangkaian perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941, dengan tujuan mensucikan Buana Agung dan Buana Alit, serta mensucikan pratima-pratina pura.

Berlangsungnya upacara Melasti di Pertirtaan JOLOTUNDO Kec. Trawas.(Deni Lukmantara/xtimenews)

Sekertaris Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa timur I Gusti Ketut Budiarte mengatakan, kegiatan Nyepi itu ada lima yang pertama ini Melasti, penyucian Buana Agung dan Buana Alit, alam semesta dan diri pribadi.

“Kemudian yang kedua pada tanggal 6/3 normalisasi atua alam semesta kekuatan negatif dinetralkan namanya Tauragung, yang ketiga ada juga bhakty sosial dan halal bihalal namanya Dharma Santy,” katanya.

Kemudian, lanjut Ketut, Catur Brata Nyepi pada hari H tanggal 7/3 tidak boleh pergi kemana mana, tidak boleh kerja, tidak boleh berpergian, tidak boleh aktifitas apapun.

“Amati geni, amati karye, amati Lelungan amati Lelanguan, ngebleng kalo orang Jawa bilang, itu pada hari H tanggal 7 nanti,” ujarnya.

Puncaknya, pada tanggal 8/3 lebaran namanya Ngembak geni, artinya syukuran bahwa Nyepi sudah selesai dan berjalan dengan baik.

“Harapan kami pada perayaan Nyepi tahun ini tentu berharap sukses pemilu, bebas memilih apa saja yang sesuai hati nurani, karena di Hindu tidak dilarang berpolitik tapi politik yang positif, kita jaga kedamaian di tahun politik ini jangan sampai menjadi terpecah belah,” pungkanya.(den/ron/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments