MOJOKERTO, Xtimenews.com – Pasangan cabup – cawabup Mojokerto nomor urut 2 Yoko Priyono – Choirun Nisa berjanji akan menurunkan angka prevalensi stunting jika terpilih menjadi pemimpin di Kabupaten Mojokerto pada Pilkada 2020.
Pasangan yang di usung oleh partai Golkar dan PPP di Pilbup Mojokerto ini menilai prevalensi angka kekurangan gizi pada balita (stunting) di Kabupaten Mojokerto saat ini masih cukup tinggi.
Cabup Yoko Priyono menjelaskan, jika terpilih menjadi bupati Mojokerto pada 9 Desember nanti, dia dan pasangannya akan mengubah berbagai kebijakan yang dikeluarkan Pemkab Mojokerto untuk penurunan stunting.
Pihaknya menyiapkan penambahan anggaran agar bisa dikelola oleh beberapa OPD untuk penurunan stunting.
“Program dari pemerintah pusat tentang stunting itu ternyata di Kabupaten Mojokerto masih cukup tinggi,” kata Yoko kepada wartawan, Sabtu (5/12/2020).
Masyarakat perlu memahami bahwa penyebab stunting sangat bisa terjadi dimulai pada fase pranatal atau sebelum kelahiran.
Menurut Yoko, sebanyak 6 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto yang stuntingnya masih cukup tinggi.
“Masih ada di 6 Kecamatan, tertinggi Gedeg masih diangka 23 persen Kecamatan Sooko diangka 20 persen dari jumlah bayi ini harus kita benahi,” terangnya.
Untuk menanggulanginya, kata Yoko, dia bakal memberikan penguatan di pilar-pilar Posyandu sebagai upaya penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto. Selain itu progam ambulanisasi untuk ibu hamil dari keluarga miskin juga bakal ditingkatkan.
“Kalau meningkatkan stunting dengan cara kita memberikan intervensi ini cukup sulit keberhasilan. Saya akan memberikan progam untuk ambulanisasi pada ibu hamil, sekaligus gizinya. Jadi nanti kalau ada ibu hamil dari keluarga tidak mampu mulai awal itu harus kita perhatikan gizinya sampai persalinan,” bebernya.
“Ini harus kita kuatkan, kita mau jadi apa kalau stunting kita biarkan, apa lagi gizi buruk masih cukup tinggi,” tambahnya.(den/gan)