MOJOKERTO, Xtimenews.com – Pasangan cabup – cawabup Mojokerto nomor urut 2, Yoko Priyono – Choirun Nisa janji bakal berikan vaksin COVID-19 secara gratis kepada masyarakat jika terpilih di Pilkada Mojokerto 2020.
Cabup Mojokerto Yoko Priyono menyampaikan itu dalam acara ngopi bareng bersama masyarakat di Desa Mojotamping Kecamatan Bangsal, Mojokerto.
Ia menjadikan vaksin COVID-19 gratis sebagai bentuk penanggulangan akan penyebaran virus COVID-19 di Kabupaten Mojokerto.
“Dampak COVID-19 tidak bisa ditafsirkan sampai kapan akan berakhir, setelah vaksin ditemukan saya akan berkoordinasi dengan pemerintahan provinsi dan pemerintahan pusat, agar masayarakat di Mojokerto seluruhnya harus di vaksin secara gratis,” kata Yoko kepada wartawan, Jumat (4/12/2020).
Alasan Yoko menjanjikan hal tersebut karena baginya kesehatan warganya adalah hal yang utama.
“Karena vaksin ini skala internasional maka kita akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, saya yakin akan ditanggapi untuk kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Selain memberikan edukasi patuh protokol kesehatan (Prokes) memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, menurut dia peningkatan imunisasi juga perlu ditingkatkan untuk kekebalan tubuh.
“Yang lebih penting gizi masyarakat dan ini menyangkut imunisasi, untuk pemberian vitamin kepada masyarakat ini saya lihat belum berjalan, ini nanti juga kita tingkatkan imunisasi lewat pemberian vitamin,” ujarnya.
Mantan kepala dinas koperasi dan UMKM itu menegaskan agar tidak terjadi klaster baru, perlu adanya perubahan di tempat-tempat pelayanan kesehatan.
“Untuk layanan kesehatan agar tidak terjadi klaster baru nanti di Rumah sakit dan Puskesmas akan kita berikan jalur khusus bagi orang tua jadi tidak sampai antre. InsyaAllah akan kita ciptakan Mojokerto sehat,” terangnya.
Pasangan Yoko-Nisa diusung Partai Golkar dan PPP di Pilkada Kabupaten Mojokerto. Dalam bidang ekonomi, program kerja yang diusung yakni memberikan kepastian hukum investasi, serta menciptakan lapangan kerja wirausaha muda dan pemula dengan stimulus modal Rp 50 juta setiap desa.
Mereka juga mengusung program perlindungan UMKM dari dampak Pandemi Covid-19, serta bantuan modal untuk koperasi wanita dan pondok pesantren.(den/gan)
