MOJOKERTO, Xtimenews.com – Para pengurus DPD Partai Golkar Jatim mengikuti kegiatan Pendidikan Politik (Dikpol) dan Strategi Pemenangan Pemilu yang diselenggarakan DPP Partai Golkar, Kamis (12/11/2020), di Kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Mojokerto.
Dalam acara bertema “Peran Organisasi dalam Menyukseskan Pilkada Serentak 2020”, itu juga dihadiri calon Bupati dan calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Kabupaten Mojokerto nomor urut 2 Yoko Priyono-Choirun Nisa (Yoni).
Pasangan nomor urut 2 ini adalah salah satu pasangan yang diusung partai Golkar dalam pesta demokrasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto 2020.
Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji menjelaskan bahwa kegiatan ini dalam rangka memantapkan konsolidasi, kaderisasi, memperkuat demokrasi, serta menumbuhkan kesehatan masyarakat.
“Fokusnya pada cara kita berkomunikasi. Kalau cara komunikasi kita tetap, Golkar tidak akan menang. Ada peluang besar kalau kita mau memenangkan pertarungan 2024,” kata Sarmuji dalam sambutannya saat membuka acara Dikpol dan Strategi Pemenangan Pemilu di Kantor DPD Golkar Kabupaten Mojokerto, Kamis (12/11/2020).
Menurut dia, ada beberapa strategi untuk memenangkan Pilkada 2020, utamanya Pilbup Kabupaten Mojokerto. Di era yang serba digital ini pihaknya ingin Partai Golkar memetakan sosiologi menggunakan medsos.
“Tergantung pada kemampuan kita memanfaatkan medsos, serta memetakan sosiologi menggunakan medsos. Golkar harus berada di tengah-tengah arus mainstream di Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Sarmuji, pengurus partai Golkar harus memperhatikan akar sosial masyarakat setempat. Membuat program yang menghasilkan interaksi dengan masyarakat.
“Itu saja tidak cukup, harus dikomunikasikan ke masyarakat. Salah satunya melalui medsos. Mudah-mudahan ini bisa membackup pergerakan Pak Yoko menjadi gerakan intens masuk ke medsos,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut cabup nomor urut 2 Yoko Priyono meminta semua kader Golkar mengenalkan sosok Yoni kepada masyarakat Kabupaten Mojokerto hingga ke pelosok.
“Karena hasil kunjungan saya ke lapangan, banyak masyarakat tak tahu kalau ada Pilkada 9 Desember,” terangnya.
Menurut dia, cara ini merupakan salah satu strategi yang harus dimaksimalkan hingga ke tingkat bawah.
“Karena waktunya mepet dan sosialisasi penyelenggara kurang masif, ini salah satu strategi yang harus kita laksanakan bersama sampai tingkat bawah,” tegas Yoko.
“Saya mohon anak-anak muda anda semua mari kita berikan pemahaman sudah saatnya Mojokerto berubah,” tandasnya.(den/gan)
