Sabtu, November 23, 2024
BerandaIndexPeristiwaPembeli Mengeluh, Masker Dijual dengan Harga Yang Tak Wajar di Kota Tanjung...

Pembeli Mengeluh, Masker Dijual dengan Harga Yang Tak Wajar di Kota Tanjung Balai

TANJUNG BALAI, Xtimenews.com – Ditengah dampak dari Covid 19 atau Corona Virus banyaknya pengusaha mengambil kesempatan dalam memanfaatkan situasi mencari keuntungan dalam memperkaya diri dalam berdagang masker. 

Seperti yang terjadi disalah satu Apotik di kota Tanjung balai yang diduga melakukan kecurangan dalam berdagang masker merek Sensi dengan harga yang sangat tidak wajar dengan harga Rp 12,000 ( dua belas ribu rupiah) perlembar.

Muhammad Gani salah seorang pembeli masker mengatakan, saat membeli masker di apotik Bangun yang berada di Jalan Sudirman, Kota Tanjung balai, merasa sangat keberatan untuk membeli masker dengan harga yang sangat tidak wajar.

“Saya sangat keberatan saat membeli masker di apotik Bangun yang dijual dengan harga 12.000 rupiah perlembarnya, namun karena pada kondisi saat ini, saya terpaksa juga membelinya untuk antisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19,” beber Gani kepada awak media. Kamis (27/03/2020).

Gani juga berharap kepada pihak Pemerintah Kota Tanjung Balai, agar secepatnya mengatasi permasalahan kelangkaan masker di Kota Tanjung Balai, serta meminta kepada Aparat Penegak Hukum agar menindak tegas pengusaha-pengusaha yang menjual masker di atas harga yang tidak wajar.

“Saya berharap kepada pihak Pemerintah agar secepatnya mengatasi masalah kelangkaan masker ini sebab banyak yang membutuhkan, serta kepada Aparat Penegak Hukum untuk menindak tegas para pengusaha yang menjual Masker dengan tidak wajar yang diduga memanfaatkan kondisi Virus Corona atau Covid-19 saat ini,” harap Gani.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai B.Harahap M.Kes saat dikonfrimasi Wartawan mengakui pada saat ini masker sangat langka.

“Memang pada saat ini masker sangat langka, untuk Dinkes saja sudah hampir Tiga bulan kosong, dan kalaupun punya kita ada, itu stok lama dan hanya digunakan untuk orang lapangan kita aja dalam mengatasi wabah virus corona ini. Dan kalau masalah harga kita tidak tahu, mungkin mereka belinya juga mahal,” jelas Kadis Dinkes kepada waratawan.
(efendi/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments