Sabtu, November 23, 2024
BerandaPemerintahanKetua PBNU Ajak Lahirkan Anak Didik Ikhlas dan Tanpa Pamrih

Ketua PBNU Ajak Lahirkan Anak Didik Ikhlas dan Tanpa Pamrih

Diungkapkan Pada Pembukaan Saresehan dan Rakersnas ke-IV PP Pengunu

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pengunu) se-Indonesia, pada Jumat (28/02/2020), bertempat di Gedung Pertemuan Samping Institut Pesantren KH Abd Chalim, Dusun Bendorejo, Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, laksanakan Sarasehan Pendidikan Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke IV, mengambil tema “Peran Pendidikan Aswaja dalam Melawan Eksploitasi dan Globalisasi”.

Hadir pada acara ini, Wakil Gubernur Jatim, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, Ketua Umum PP Pergunu/Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Prof. DR. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA, Ketua PBNU, Prof. Dr. KH. Sa’id Aqil Siradj, MA, Penasehat PP Pergunu, Dr. KH. As’ad Sadi Ali, KH. Bahaudin Nur Salim (Gus Baha, KH. Anwar Zahid, Dr. KH. M Mujib Qulyubi, MH, para Pengurus PP Pergunu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim DR. H. Ahmad Zayadi, M. PD, Ketua Jaringan Kiyai Santri Nasional (JKSN) H. Ahmad Roziqi, Pengurus Jaringan Kiyai Santri Nasional (JKSN), Ketua dan Pengurus Pimpinan Wilayah Pergunu se Indonesia, Ketua dan Pengurus Pimpinan Cabang Pergunu se- Indonesia, Perwakilan Muslimat dan Fatayat se Kab. Mojokerto serta tamu undangan.

Ketua Umum PP Pengunu KH Asep Saifuddin Chalim dalam sambutannya mengatakan, bahwa Presiden RI Joko Widodo tidak jadi hadir pada pembukaan saresehan dan rapat kerja ini.

“Presiden akan hadir di Surabaya, dalam rangka pengukuhan saya dan memberikan pengarahan kepada Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah Pergunu se-Indonesia,” ungkap Kyai yang juga pengasuh Ponpes Amanatul Ummah.

Disampaikannya, pergunu akan mendirikan sekolah unggulan di 34 Provinsi di Indonesia. Dmana setiap Provinsi ada sekolah model pendidikan untuk menjawab problematika masa kini demi mewujudkan pendidikan yang baik sesuai dengan cita cita bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

“Pergunu adalah lembaga pendidikan yang mempertanggungjawabkan terwujudnya kecerdasan, lembaga pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan demi terwujudnya kesehatan dan lembaga pendidikan yang memberikan keterampilan dan kreativitas,” ungkap Kyai Asep.

Tujuan pendidikan berupa ilmu pengetahuan dan keterampilan, menurutnya, dapat mewujudkan kreativitas yang dioperasionalkan dalam kehidupan dengan akhlakul karimah.

“Oleh karena itu, kita tidak boleh malas, tidak boleh berkata tidak bisa dan tidak boleh putus asa demi menegakkan keadilan, sehingga terwujud Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur,” bebernya.

Sementara Wagub Jatim menegaskan, Prof. DR. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA merupakan seorang guru dan dia juga aktif di Yayasan Khotijah.

“Dengan adanya pergunu ini menjadi lengkap, karena insan-insan guru ini menjadi pilar dari Nahdlatul ulama yang eksistensinya menjadi semakin relevan,” jelas Emil.

“Hari ini kita bicara mengenai tantangan atau jihad akan tetapi jihad di bidang pendidikan, karena pendidikan merupakan tujuan utama untuk meningkatkan sumber daya manusia,” urai Emil.

Kedepan, tambah Emil, program dalam bidang pendidikan diharapkan bisa langsung selesai, karena tahun ini mudah-mudahan bisa dikatakan paripurna, dan bisa bersinergi untuk menyumbangkan angka partisipasi pembangunan manusia.

“Kita sedang mencoba sebuah program tetapi ini belum formal dan mohon doanya dapat diresmikan Gubernur Jatim serta dimana memang banyak sekali santri pesantren yang pintar dan hebat, namun hanya kekurangan ijasah penyetaraan,” tegasnya.

Ketua PBNU KH Said Agil Sirodj memuji Kyai Asep bahwa Kyai Asep merupakan putra dari Kyai Abdullah, yang merupakan turunan baik.

Dia juga mengajak, agar memberikan pendidikan, dimana kelak akan melahirkan anak didik yang ikhlas dan tanpa pamrih.

“Kita harus berjuang untuk memajukan masyarakat agar bisa adil dan makmur, dengan modal utama yaitu, pendidikan yang baik dan dapat mewujudkan nilai-nilai kebaikan,” harap Siradj. (den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments