KOTA PALU (Sulteng), Xtimenews.com – Era globalisasi saat ini, banyak membawa perubahan diberbagai bidang kehidupan manusia, antara lain terciptanya kehidupan dengan arus informasi yang sangat canggih dan super cepat serta terbentuknya dunia yang tanpa batas (borderless word). Batas-batas politik, ekonomi dan budaya antar bangsa menjadi samar sehingga tidak jelas mana yang baik dan mana yang buruk.
Kapolda Sulteng Irjen Pol. Drs. Lukman Wahyu Hariyanto, MSi mengemukakan hal tersebut saat membuka acara “Seminar Kajian Strategi dalam Menghadapi isu-isu Keamanan Dalam Negeri”, pada Kamis (28/11) di Ball Room Swiss Bell Hotel Palu.
Namun demikian, kata Kapolda, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di era globalisasi saat ini juga membawah dampak negatif terhadap meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), menyebabkan terganggunya stabilitas nasional.
Menurut Kapolda, dalam upaya untuk menurunkan tingkat gangguan kamtibmas, Polri dengan kewenangan tugasnya menjaga keamanan dalam negeri (kamdagri) akan lebih meningkatkan profesionalisme serta menciptakan program yang dapat meminimalisir resiko terjadinya gangguan kamtibmas.
Saat ini katanya, kita menghadapi dua isu strategis yang berkaitan dengan stabilitasi nasional yakni keberagaman agama, suku dan adat serta budaya yang dimiliki Indonesia. Potensi dan aset ini sangat besar untuk menjadikan Indonesia sebagai yang besar dan negara maju.
“Hanya saja apabila kita tidak mampu mengelola secara bijak, akan menjadi ancaman serta kehancuran dengan masuknya paham radikalisme, gerakan intoleransi yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional NKRI,” tegasnya.
Kapolda berharap, para peserta seminar dapat memiliki wawasan tentang kamdagri guna meningkatkan kualitas SDM dalam upaya menciptakan situasi aman, efisien, dan produktifitas dilingkungan kerja, dapat mempererat rasa kekeluargaan dan kebersamaan serta mewaspadai segala kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas dilingkungan kerja.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakapolda Sulteng, Dirbinmas Polda Sulteng, pengamat teroris Nasir Abbas, anggota DPRD se Sulteng, Kepala Dinas lingkungan Pemda Sulteng, pimpinan perusahaan, organisasi dan lembaga serta praktisi keamanan di Sulteng. (bas/sugeng/gan)
