Mojokerto,Xtimenews.com – SMP Tamansiswa Kota Mojokerto gelar sosialisasi Suara Demokrasi pada pemilihan Ketua Persatuan Pelajar Tamansiswa (PPTS), bertempat di gedung Tamansiswa Sport Center, Senin (25/9/2023).
Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan narasumber Usmani dari Komisioner KPU Kota Mojokerto. Dengan tujuan untuk praktek Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) terkait Suara Demokrasi pada pemilihan Ketua Osis atau PPTS di SMP Tamansiswa.
Usmani Komisioner KPU menjelaskan bahwa ada tiga syarat atau tahapan dalam pemilu yang bisa dijadikan contoh untuk tahapan pemilihan Ketua PPTS.
“Pertama ada penyelenggara yaitu panitia pemilihan Ketua PPTS, ada peserta yaitu calon Ketua PPTS dan ketiga ada pemilih yaitu seluruh siswa- siswi SMP Tamansiswa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Usmani mengatakan bagaimana cara mewujudkan demokrasi yang baik pada pemilihan Ketua PPTS. “Semua ini adalah tugas dari panitia bagaimana memilih Ketua PPTS yang layak dipilih dengan melihat visi dan misinya, “ujarnya.
Manfaat dari pemilu lanjut Usmani adalah merupakan sarana perwujudan kedaulatan rkyat, sarana untuk melakukan penggantian pemimpin secara konstitusional. “Pemilu juga merupakan sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi serta sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam proses politik, ” bebernya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Tamansiswa Kota Mojokerto Ki Adi Siswanto Spd. MM menyampaikan tujuan diadakan sosialisasi suara demokrasi dalam pemilihan Ketua PPTS supaya para anak-anak didik kami mengerti bagaimana proses pemilu yang berkenaan dengan praktek P5 dalam hal ini terkait pemilihan Ketua PPTS.
“Jadi sosialisasi ini sekaligus sebagai bentuk praktek kegitan P5 supaya anak-anak SMP Tamansiswa ini tahu bagaimana cara pemilu yang benar,” ucapnya.
Pemilihan Ketua PPTS akan dilaksanakan hari Rabu (27/9) nanti prosedurnya seperti tahapan pemilu.
“Satu minggu yang lalu peserta sudah berkempanye dengan mengenalkan dirinya, kemudian dilanjutkan hari Rabu akan diadakan pemilihan Ketua PPTS dan tahapannya sama dengan pemilu yang sesungguhnya, “terangnya.
Ki Adi berharap para anak-anak didiknya nanti sudah siap menjadi pemilih pemula dalam pemilu. “Supaya anak – anak ketika sudah berusia 17 tahun nanti sudah siap sebagai pemilih pemula untuk memilih atau mencoblos wakil rakyat, ” harap Ki Adi. (Tin)
