MOJOKERTO, Xtimenews.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mojokerto di awal tahun 2022, terus meningkat. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto menyebut, ada 70 kasus DBD yang tersebar di 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto.
Terkait adanya peningkatan kasus DBD yang menyerang khususnya anak-anak di Kabupaten Mojokerto. Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati langsung menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Dinkes Kabupaten Mojokerto, yang diikuti dan Camat se-Kabupaten Mojokerto.
Menurut Ikfina, kasus DBD semakin meningkat hingga menyebabkan satu anak meninggal dunia disebabkan karena peralihan cuaca, dari musim kemarau ke musim penghujan sehingga kelembaban udara yang tinggi menyebabkan nyamuk Aedes Aegypti, mudah bersarang.
“Puskesmas di wilayah masing-masing agar melakukan identifikasi penyakit pada orang terpapar penyakit DBD. Kita harus bergerak cepat, jangan nunggu lama. Kalau ada yang positif langsung segera dibawa ke puskesmas, jangan nunggu sakit dulu. Harus segera dilakukan pendataan untuk pengendalian tersebut,” kata Bupati dalam rakor yang di gelar kemarin.
Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto ini meminta agar segera dilakukan pemberantasan sarang nyamuk, membersihkan genangan air dan foogging untuk meminimalisir penyakit DBD.
Sebanyak 70 kasus DBD yang tersebar di 17 Kecamatan dari 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto yakni, Kecamatan Sooko sebanyak sembilan kasus, Kecamatan Trowulan enam kasus, Kecamatan Puri sembilan kasus, Kecamatan Mojoanyar tiga kasus, Kecamatan Bangsal tujuh kasus.
Kemudian Kecamatan Gedeg satu kasus, Kecamatan Kemlagi empat kasus, Kecamatan Dawarblandong satu kasus, Kecamatan Jetis sembilan kasus, Kecamatan Mojosari lima kasus, Kecamatan Pungging dua kasus, Kecamatan Ngoro satu kasus.
Kecamatan Dlanggu tiga kasus, Kecamatan Kutorejo empat kasus, Kecamatan Pacet dua kasus, Kecamatan Gondang satu kasus dan Kecamatan Jatirejo tiga kasus. Sementara, Kecamatan Trawas sampai saat ini, masih nihil dari kasus DBD.(dn/gan)