Senin, Oktober 7, 2024
BerandaIndexHeadlineViral Pungli di Wisata Padusan, Gus Barra Langsung Turun Tangan

Viral Pungli di Wisata Padusan, Gus Barra Langsung Turun Tangan

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Viral masuk Wana wisata Padusan air panas, Kecamatan Pacet, Mojokerto disebut warganet banyak pungutan liar (pungli). Wakil Bupati Mojokerto bersama Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disparpora) turun langsung meninjau kebenaran informasi yang beredar di sosial media (medsos) tersebut.

Sebelumnya, warganet dihebohkan dengan berita postingan di medsos facebook terkait tempat wisata padusan air panas menjadi sarang pungli lantaran banyaknya pungutan karcis di Wana Wisata tersebut.

Dalam postingannya di facebook grup Mojokerto akun @Dwi Anto menyebutkan. “Masuk gerbang pacet 50 rb + parkir 3 orang 2 motor. Parkir lagi 10 rb 2 motor
Masuk kolam air panas 30 rb 3 orang. Itu belum lagi ke spot lain nya yg jg bayar lagi
Ini tempat wisata atau tempat pungli?
Kenapa gk sekalian bayar semua di pintu masuk utama wana wisata?”

Postingan @Dwi Anto pun mendapat banyak respon dari warganet. Tak sedikit warganet menceritakan pengalaman yang sama saat berwisata ke tempat wisata yang sangat favorit di Kabupaten Mojokerto.

Mengetahui hal tersebut, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barraa didampingi Kadisparpora Kabupaten Mojokerto Amat Susilo bersama Kapolsek dan Danramil Kecamatan Pacet, langsung turun tangan cek kebenaran viralnya sebuah postingan yang menyebut pungli di Wana wisata yang populer di Kabupaten Mojokerto tersebut.

Wakil Bupati Mojokerto yang akrab di panggil Gus Barra melihat langsung proses pelayanan penjaga tiket masuk wisata. Satu per-satu petugas loket diminta keterangan.

“Kita menanggapi tuduhan pungli yang ada di wisata Padusan, kami sudah bertemu dengan Steakholder terkait. Yang viral di medsos itu karena banyaknya karcis-karcis dan kita akan sederhanakan kita sudah sepakat bahwa nanti pembayaran kita selesaikan di depan (Loket Utama) tidak ada pembayaran lagi kecuali masuk pada wahana wisata yang ada di dalam,” kata Gus Barra kepada wartawan, Rabu 5 Januari 2022.

Berdasarkan hasil kesepakatan, para wisatawan ditarik tiket masuk di loket utama sebesar Rp 20.000 per-orang saat weekday, itu sudah termasuk parkir kendaraan bermotor. Kemudian Rp 22.500 per-orang saat weekend termasuk parkir kendaraan bermotor. Rincian Rp 12,500 untuk wana wisata, kemudian Rp 2000 untuk retribusi parkir, Rp 500 untuk angsuransi dan Rp 5000 untuk penitipan sepeda.

“Kalau untuk anak-anak beda lagi, dikurangi biaya retribusi parkir dan penitipan sepeda. Sementara kita tampung jadikan satu,” ujarnya.

Ironisnya, selama ini juga terdapat penagihan uang parkir mobil sebasar Rp 20.000 dengan modus cuci mobil tanpa diminta mencucinya. Yang mana cuci mobil terkasan pengunjung dipaksa.

“Jadi nanti tidak ada penagihan parkir lagi, sudah didepan loket masuk. Terkait dengan cuci mobil saya sudah ngomong kepada mereka, harus tidak ada paksaan. Ini sifatnya jasa. Mereka wajib menawarkan. Kalau dipaksa ini namanya pungli,” ungkapnya.

Saat ini, tambah Gus Barra, sedang ada pembangunan tempat parkir guna mengantisipasi parkir liar di Wana Wisata Padusan Pacet.

“Saat ini lagi sedang dibangun tempat parkir baru, biar nantinya tidak ada parkir liar,” pungkasnya.(den/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments