MOJOKERTO, Xtimenews.com – Balita berusia tiga tahun dikabarkan hilang sejak Sabtu 4 Desember 2021 malam. Namun hilangnya AA balita asal Dusun Sukorejo Desa Lolawang, Kecamatan Ngoro, Mojokerto itu menjadi misteri.
AA sempat diisukan hilang dibawa oleh seorang perempuan saat bermain air hujan didekat rumahnya. Namun, orang tua AA dan pihak kepolisian menduga AA hilang terbawa air setelah terperosok ke drainase yang ada didepan rumahnya.
Paman korban, Ahmad Sobirin menjelaskan, ebelum menghilang, keponakanya tersebut sempat bermain air hujan di jalan perkampungan depan rumahnya.
“Anaknya berlari ketimur berjalan bersama tiga temanya hujan hujan,” katanya, Senin 6 Desember 2021.
Dari beberapa upaya pencarian, Sobirin menyebutkan jika dari rekaman kamera CCTV tetangganya, keponakanya tersebut berlari ke arah barat menuju rumahnya.
“Ada rekaman CCTV dia lari ke arah rumahnya, tapi warga ada yang bilang dibawa perempuan mengenakan daster warna merah,” terangnya.
Kedua orang tua dibantu warga mencari keberadaan AA disekitar lokasi. Bahkan saat itu warga menggunakan peralatan rumah tangga yang dipukul. Namun, upaya yang dilakukan malam itu belum membuahkan hasil.
Hingga Minggu 5 Desember 2021 pagi personil TNI-Polri bersama segenap relawan dibantu sejumlah warga mencari keberadaan di sejumlah drainase area rumah korban karena diduga terperosok. Bahkan hingga Senin 6 Desember 2021 balita malang itu belum ditemukan.
Ayah korban, Masduki 41 tahun menceritakan, saat itu dia mendapat teguran dari sang istri karena membiarkan anaknya bermain air hujan. Seketika ia langsung berlari kedalam rumah mengambil payung untuk menjemput sang anak.
“Main disebelah got (drainese) kecil depan rumah. Lempar-lempar batu saya ada di teras depan rumah. Saya ambil payung. ke depan langsung tidak ada,” ujarnya.
Masduki menduga anak laki-lakinya terperosok kedalam drainese depan rumahnya kemudian terseret ke saluran air besar yang tidak jauh dari drainese depan rumahnya.
“Bisa juga hanyut karena jarak got kecil dan got yang besar jaraknya dekat cuma 60 cm,” ucapnya.
Anehnya saat itu menurut Masduki, kondisi drainese depan rumahnya yang setinggi 1 meter dari bahu jalan itu airnya tidak mengalir deras. “Tinggi airnya 30 cm mengalir tidak terlalu deras,” cetusnya.
Hingga sore tadi Basarnas Provinsi Jatim dibantu TNI Polri dan BPBD Kabupaten Mojokerto masih berupa mencari balita tersebut hingga ke Sungai Brantas.
“Belum (ketemu) ini basarnas dari Provinsi kami datangkan, masih mencari di saluran air sampai Brantas,” ungkap Kapolsek Ngoro Kompol Subiyanto.
Dia juga menduga kuat korban terperosok kedalam drainese depan rumahnya. Meskipun tidak ada yang melihat korban terperosok, ia meyakini kesaksian ayah korban yang menyebutkan anaknya bermain di drainese depan rumahnya. “Didepan ayahnya main di drainese. Ini sedang berupaya mencari mulai dari titik awal sampai ke kali Brantas jaraknya 4 kilometer,” tandasnya.(dn/gan)