PAMEKASAN, Xtimenews.com – Bripka Sutrisno, Banit Binmas Polsek Kota, di kalangan masyarakat Kabupaten Pamekasan, Madura tidak hanya dikenal sebagai Polisi yang merakyat, namun Polisi kelahiran Desa Murtajih Pamekasan ini juga dikenal sebagai Polisi yang aktif berkeliling Safari Jumat menjadi Bilal di sejumlah masjid.
Polisi berusia 34 tahun itu mengaku mulai aktif menjadi Bilal di sejumlah Masjid Pamekasan sejak tahun 2015 hingga saat ini. Dalam setiap pekan, ia memiliki jadwal khusus menjadi Bilal di sejumlah Masjid Pamekasan.
Saat menjadi Bilal pun, Bripka Sutrisno mengaku masih tetap berseragam Polisi. “Pertama saat saya jadi Bilal dan berseragam itu di Masjid Ponpes Kayu Manis,” kata Bripka Sutrisno saat ditemui di ruang kerjanya,
Menurut Bripka Sutrisno, tujuan dirinya menjadi Bilal di sejumlah Masjid Pamekasan ini ingin mencitrakan Polisi yang merakyat dan mengayomi di kalangan masyarakat.
Selain itu, dirinya juga ingin mengajak masyarakat untuk membumikan Solawat.
Bripka Sutrisno, selain menjadi Polisi, juga menjadi Takmir Masjid Nurul Huda, Dusun Pangkepek, Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
“Saya dalam setiap pekan biasanya menjadi Bilal di Masjid Nyalabu Daya, di Masjid Lapas Pamekasan, di Masjid area Polsek Kota, di Masjid Polres Pamekasan, di Masjid Ponpes Kayu Manis, dan di Masjid area rumah saya sendiri,” bebernya.
Tak hanya itu, Bripka Sutrisno juga menjadi vokal utama di Majelis Solawat Riyadlul Jannah Madura. Bahkan, saat membacakan Solawat di atas panggung, Bripka Sutrisno masih tetap berseragam Polisi.
“Sama pimpinan majelis Solawat, saya memang disuruh berseragam Polisi untuk mendekatkan diri ke masyarakat,” ceritanya.
Bripka Sutrisno mengaku ingin merubah sebagian stigma buruk di kalangan masyarakat tentang profesi Polisi yang sebagian dianggap negatif.
Kata dia, awal mula saat menjadi Bilal dan aktif di majelis Solawat, ada masyarakat yang tidak suka.
Namun lambat laun, ketidaksukaan masyarakat itu bisa diubah dengan bersolawat bersama. “Saya sekarang fokus ke gerakan membumikan Solawat di masyarakat, karena dengan Solawat itu hati yang keruh atau kotor bisa jadi bersih,” urainya.
Tak hanya itu, Bripka Sutrisno mengaku ikhlas bekerja untuk membumikan gerakan Solawat di masyarakat.
Saran dia, jika masyarakat ingin mengikuti perilaku Polisi yang baik, strateginya harus memberikan contoh yang baik terlebih dahulu. “Nantinya masyarakat akan mencontoh perilaku dan tingkah laku kita. Seperti gerakan membumikan Solawat ini,” sarannya.
Bahkan saat ini, Bripka Sutrisno juga mengajak rekan sejawat dan adik tingkatnya agar ikut andil membumikan gerakan Solawat di masyarakat.
Ia mengaku bersyukur karena banyak rekan sejawat dan adik tingkatnya yang tertarik gabung bersolawat. “Sekarang anggota Polisi yang ikut di majelis Solawat ada sekitar 100 orang lebih. Mereka sebagai jemaah,” jelasnya.
Bripka Sutrisno juga mengaku bersyukur, sebab saat ini dirinya sangat diterima dan diapresiasi oleh masyarakat atas terobosan yang ia lakukan.
Pesan dia, janganlah menjadi Polisi yang sombong, dalam bekerja di masyarakat, dahulukan akhlak dan perilaku, serta saling menghargai.
Sementara itu, Kapolres Pamekasan, AKBP Rogib Triyanto mengapresiasi gerakan membumikan Solawat dan menjadi Bilal yang dilakukan oleh anggotanya tersebut.
Kata dia, perilaku tersebut menjadi contoh yang baik bagi masyarakat untuk ditiru.
Serta bisa mendekatkan Polisi dengan masyarakat hingga Pamekasan rercipta situasi yang aman, tertib dan kondusif.
“Kami Polisi Indonesia akan berkomitmen senantiasa melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat dengan penuh keikhlasan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban,” tegasnya.(dn/gan)