SIDOARJO, Xtimenews.com – Narapidana (Napi) yang berada di Lapas Kelas IIA Sidoarjo mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Ada beberapa napi perempuan yang menangis histeris ketika hendak disuntik.
Irma (30) warga Sepanjang yang terjerat kasus narkoba mengaku, sejak kecil dirinya memang takut dengan jarum suntik. Ia terpaksa mau disuntik vaksin karena takut terpapar Covid-19.
“Saya sering merasa ketakutan saat tinggal di Lapas sejak dua tahun lalu. Termasuk saat disuntik vaksin barusan. Saya akui memang saya takut jarum suntik,” ucap Irma, Jum’at, (27/8/2021).
Senada dengan Irma, Putri (21) juga mengatakan hal yang sama, ia sangat takut dengan jarum suntik. Dirinya terpaksa memberanikan diri untuk mengikuti vaksin karena tidak ingin terpapar Covid-19.
“Saya memang mulai sejak kecil sudah merasa takut dengan jarum suntik. Vaksin ini terpaksa saya lakukan, karena juga takut terpapar COVID-19. Tadi sempat meronta dan menangis, ternyata rasanya cuman nyeri aja,” ujarnya usai divaksin kepada Xtimenews.com.
Berdasarkan pantauan Xtimenews.com di lapangan, tidak hanya Putri dan Irma, ada beberapa napi perempuan lain yang menangis ketika disuntik vaksin. Bahkan, petugas harus membujuknya agar mau disuntik vaksin.
Sementara itu, Kalapas Sidoarjo Teguh Pamuji mengatakan, vaksinasi Covid-19 sudah dimulai sejak Rabu, (25/8/2021) lalu. Pihaknya mendapat jatah 550 dosis vaksin Astrazeneca dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.
“Kami lakukan vaksinasi tiga kali dalam seminggu hingga jatah yang diberikan Oleh Dinas Kesehatan Sidoarjo habis, selanjutnya kami akan mengajukan lagi agar seluruh napi disini tervaksin,” jelasnya usai memantau vaksin.
Mengenai dosis vaksin yang diperoleh, Teguh menyebutkan tidak sebanding dengan jumlah napi yang ada di Lapas Sidoarjo, yakni mencapai 1150 orang. Dirinya berharap agar pihak terkait bersedia menambah jumlah dosis vaksin untuk napi.
“Kami berharap agar kuota tersebut ditambah, minimal sejumlah Napi yang yang menghuni Lapas Kelas IIA Sidoarjo. Dikhawatirkan ketika Napi sudah bebas mereka kesulitan untuk mencari vaksin,” pungkasnya. (vin/den/gan)