Jumat, November 22, 2024
BerandaIndexHeadlineIsoter Si Merona Dikunjungi Panglima TNI, Babin Langsung Telpon Warga

Isoter Si Merona Dikunjungi Panglima TNI, Babin Langsung Telpon Warga

MOJOKERTO, Xtimenews.com – Panglima TNI Markesal TNI Hadi Tjahjanto meninjau langsung tempat Isolasi Terpusat (Isoter) khusus Covid-19 yang berada di Puskesmas Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Minggu 1 Agustus 2021. Tempat isoter ini diberi nama Si Merona.

Dalam kunjungannya, Panglima TNI didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Kedatangan rombongan Panglima TNI disambut langsung oleh Forkopimda Kabupaten Mojokerto dan tenaga kesehatan di Puskesmas setempat.

“Selamat datang Pak ini adalah tempat isolasi pasien Covid-19. Kami beri nama Si Merona, memang unik namanya Pak,” kata Kepala Puskesmas Gayaman, dr Kusuma Wardani menyambut rombongan Panglima TNI.

Panglima TNI langsung diarahkan menuju mobil tracing Covid-19 yang baru saja dilaunching kemarin siang di Mapolres Mojokerto. Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander langsung menerangkan kegunaan dan apa saja yang ada di dalam mobil tracing.

Kemudian Panglima TNI meminta data pasien terkonfirmasi yang sedang menjalani isolasi di tempat isoter Puskesmas tersebut.

“Satu bapak, hasil tracing 29 orang kontak erat,” jelas dr Dani.

“Satu yang terkonfirmasi itu sudah dilakukan entry test ya? Yang 29 kontak erat juga sudah? Yang terkonfirmasi itu statusnya apa?,” tanya Panglima.

“Sudah, OTG, posisinya saat ini ada disini,” jawab dr Dani.

“Bagus Ya, satu banding 29. Jadi konfirmasi ini kasus apa ini bisa ditemukan ini,” ucap Panglima.

“Memang kita tracing minimal 15 orang kontak erat, tapi kalau dilapangan yang kita temukan lebih kita bisa tracing bapak,” ujar dr Dani.

“Kalau 15 orang sebetulnya laporan ke si lacaknya kalau sudah di input data itu bagus. Sebenarnya wilayah sini positivi rigt-nya rendah. Kita apresiasi bagus kalau bisa satu banding 15,” jawab Panglima.

Panglima TNI juga meminta Babinsa dan Bhabinkamtibmas menginput data pasien terkonfirmasi positif Covid-19 ke aplikasi si lacak.

“Sudah bisa masuk, sekarang masukkan salah satu data kontak erat,” pinta Panglima.

“Ada nomor telponnya? Sekarang telpon yang bersangkutan pertanyaannya adalah sudah dilaksanakan rapid test dan sekarang sudah melaksanakan apa?,” pintanya kepada kedua babin tesebut.

Babinsa TNI kodim 0815 dan Bhabinkamtibmas Polres Mojokerto lansung mengambil sebuah handphone dan menghubungi salah satu warga kontak erat dengan pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.

“Halo,Asalamualaikum bu! Bagaimana perkembangan kondisi kesehatan sekarang bu Mari’ah?,” ujar babinsa saat menghubungi salah satu warga kontak erat.

“Alhamdulillah Pak, untuk kondisinya sudah normal kembali,” cetus salah satu warga kontak erat yang dihubungi babinsa.

“Alhamdulliah selalu dijaga kesehatannya, patuhi protokol kesehatan. Tetap semangat bu Mari’ah, ini ada bhabinkamtibas mau ngomong ibu,” tegas babinsa.

“Bu sudah diminum vitaminya?,” tanya bhabinkamtibmas.

“Sudah Pak, tadi habis makan saya minum,” jawabnya.

“Tetap semangat bu jaga kesehatan kita selalu memantau,” ungkap bhabinkamtibmas.

Pada kesempatan itu, Panglima TNI juga meminta kedua babin itu untuk menginputkan data yang sudah di masukkan di aplikasi si lacak ke aplikasi Inarisk untuk diketahui oleh pemerintah pusat.

“Sudah bisa melakukan, saya juga ingin melihat. Apakah memang betul dilakukan kegiatan tracing baik konfirmasi ataupun kontak erat,” tagas Panglima.

“Siap bapak bisa,” jawab babinsa.

Kedua babin pun langsung mempraktekan penggunaan aplikasi inarsk di hadapan rombongan Panglima TNI.

“Hari ini saya mengecek secara langsung dan merasa puas, karena yang kita lakukan beberapa hari yang lalu adalah melaksanakan pelatihan menginput data si lacak terkait dengan tracing yang dilakukan secara tracer digital maupun tracer lapangan dan hasilnya mereka sudah bisa menguasai,” ungkap Panglima TNI.

Markesal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan jika ada warga yang terkonfirmasi Covid-19 harus segera dilakukan pelacakan kontak erat kepada 15 orang terdekat dan melaksanakan swab antigen, kemudian lakukan mandiri selama 5 hari.

“Terkait dengan aplikasi si lacak, bukan hanya kita mampu menginput data tapi dilapangan harus juga paham. Ketika ada notifikasi konfirmasi positif yang kita lakukan adalah melakukan tracing kontak erat. Kemudian membagi kegiatan mulai dari entrites, lalu klasifikasi, konfirmasi entri tes, mana yang otg mana yang otg ringan. Kemudian laksanakan isoter 10 hari, lalu lakukan testi tes dan bebas. Sedangkan otg ringan lakukan isoter 14 hari, kemudian dilaksanakan testi tes kalau sudah negatif kembali ke masyarakat,” tandasnya.(dn/gan)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments