MOJOKERTO, Xtimenews.com – Polisi mengamankan pemilik tas koper berwarna coklat mencurigakan yang sempat menghebohkan warga di Mojokerto. Pemilik koper itu adalah Faris Abdulloh (24) seorang pria asal Banyuwangi, ia nekat mendatangi petugas saat evakuasi hanya karena merasa bersalah.
Polisi tidak melakukan penahanan terhadap pria yang berprofesi sebagai mahasiswa itu. Ia mengaku tidak berniat untuk membuat kehebohan tesebut.
Koper miliknya sengaja dititipkan di warung gado-gado milik Safira Fatmawati (18) di jalan raya brawijaya Dusun Ketok Desa Tunggal Pager, Kecamatan Pungging, Selasa (6/4).
Faris mengaku dari Banyuwangi ke Mojokerto untuk berkunjung kepada teman dan gurunya saat dia masih Sekolah SMA. Dengan naik bus jurusan Pasuruan – Mojokerto ia sampai di depan kantor Kecamatan Pungging tepat pada pukul 13.00 WIB.
Saat itu juga ia singgah di warung gado-gado milik Safira untuk membeli es cincau. Karena tidak ada kendaraan untuk ketempat gurunya yang ada di Kecamatan Pacet, ia harus meminta tolong kepada salah satu temannya yang ada di Desa Panjer Kecamatan Pungging.
“Ada kepentingan di Pacet, kalau langsung ke sana tidak bisa karena tidak ada kendaraan. Saya ke rumah teman saya dulu, nah saya kan tidak enak kalau bawa banyak barang ya sudah saya titipkan dulu ke warung,” kata Faris kepada wartawan, Rabu (7/4/2021).
Menurut pengakuan Faris, ia juga sudah berpesan kepada pemilik warung jika koper tesebut akan diambil setelah shalat maghrib.
“Pemilik warung juga sudah membolehkan untuk menitipkan barang itu, katanya nanti biar dimasukkan ke dalam. Sebelumnya juga saya sudah bilang kepada pemilik warung ‘Bu ini nanti jam 5 atau setelah magrib saya ambil kopernya’ ibunya mengiyakan,” terang Faris.
Setelah mendapatkan ijin dari pemilik warung, Faris bergegas ke arah barat menuju ke rumah temannya. Sekitar pukul 18.30 WIB ia meminjam motor temannya untuk mengambil koper tesebut.
“Habis magrib saya datang lagi mau ambil koper ternyata jalan sudah di tutup. Saya muter tanya ke warga katanya ada bom,” terangnya.
Melihat banyak polisi dan kabar ada sebuah bom dari warga, Faris sudah punya firasat jika koper miliknya yang menjadi penyebab kehebohan.
“Saya merasa jangan-jangan koper saya. Sudah tidak berpikir panjang saya langsung ke lokasi. Saya langsung lari tidak mengakui dan tidak tanggungjawab bisa, tapi saya merasa bersalah soalnya sudah membuat kegaduhan,” tegasnya.
Di lokasi Faris mengakui kepada petugas jika koper berwarna coklat itu adalah miliknya. Saat itu juga ia dibawa oleh pihak kepolisian Polres Mojokerto untuk dilakukan pemeriksaan.
“Saya minta maaf kepada masyarakat Mojokerto sudah membuat kegaduhan dan merepotkan pihak kepolisian. Ini adalah pelajaran buat orang lain juga agar lebih waspada,” tandasnya.
Penemuan koper coklat misterius menghebohkan warga di Mojokerto, Selasa (6/4) siang. Koper misterius itu awalnya dititipkan oleh seseorang pria yang belum diketahui Identitasnya di sebuah warung gado-gado milik Safira Fatmawati (18). Koper ditinggal pemiliknya sejak pukul 11.30 WIB. Namun hingga sore hari, koper tersebut tak kunjung diambil oleh penitipnya.
Safira mulai menaruh curiga sekitar pukul 16.00 WIB karena pemilik koper tidak juga kembali. Sehingga Safira memutuskan melaporkan keberadaan koper itu ke pihak kepolisian.
Polres Mojokerto langsung mengamankan lokasi. Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jatim pun didatangkan ke lokasi untuk memeriksa benda mencurigakan tersebut.
Hal ini membuat lalu lintas sempat tersendat. Masyarakat yang ingin tahu banyak yang melihat dari jauh. Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander didampingi Serdik Sespimmen 61 Kompol David Triyo Prasojo datang ke TKP untuk membubarkan warga yang ada di sekitar lokasi.(den/gan)