MOJOKERTO, Xtimenews.com – Kepolisian Resor Mojokerto, membagikan 30 ribu masker ke seluruh pondok pesantren di Kabupaten Mojokerto, sebagai bentuk dukungan pencanangan Gerakan Santri Bermasker.
Pencanangan Gerakan Santri Bermasker adalah antensi Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto dalam rangka mengedepankan santri bermasker.
Secara simbolis Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander menyerahkan masker kepada perwakilan pondok pesantren yakni pondok pesantren Salafiyyah Fatchul Ulum Kecamatan Pacet sebagai bentuk dukungan pencanangan Gerakan Santri Bermasker.
“Ada 30 ribu masker yang kami bagikan di masing-masing pondok pesantren. Simbolis kami serahkan kepada pondok pesantren yang kita kunjungi hari ini, dan ini akan berjalan terus beriringan dengan unsur forkopimda TNI dan Pemerintah daerah,” kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander kepada wartawan di Ponpes Salafiyyah Fatchul Ulum, Pacet, Jumat (26/2/2021).
Selain membagikan puluhan ribu masker, Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander juga mensosialisasikan pencanangan Gerakan Santri Bermasker di depan para santri pondok pesantren. Mereka diminta membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Menurut Dony, pencanangan Gerakan Santri Bermasker menjadikan kiai, ulama hingga para santri sebagai motor penggerak patuh terhadap protokol kesehatan. Gerakan ini selaras dengan yang selama ini dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto, yang melibatkan tokoh agama dan ulama dalam mencegah penyebaran COVID-19.
“Upaya ini adalah giat pemerintah dalam rangka memohon bantuan kepada ulama dan para santri serta santriwati di Kabupaten Mojokerto untuk bisa membantu pemerintah sebagai salah satu masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan,” terang mantan Kapolres Pasuruan Kota tersebut.
Dony menambahkan, meskipun vaksin COVID-19 sudah disuntikan ke beberapa elemen masyarakat. Ia berharap masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan.
“Kita juga tetap harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan disiplin. Sesuai arahan Kapolda Jatim untuk meningkatkan profesionalisme Polri untuk menuju Polri yang presisi,” pungkasnya.(den/gan)