SIDOARJO, Xtimenews.com – Vaksinasi anti covid harus dilakukan dua tahap agar cara kerjanya maksimal dalam membentuk antibodi sehingga mampu mencegah penularan virus covid-19 di dalam tubuh manusia.
Forkopimda Sidoarjo hari ini menjalani vaksin anti Covid-19 tahap kedua yang diikuti oleh 18 orang terdiri dari pejabat dan tokoh agama serta tokoh masyarakat. Sama seperti sebelumnya, vaksin tahap kedua ini dilakukan di gedung Hemodialisis RSUD Sidoarjo.
Muhammad Athoillah, Kepala bidang pengendalian dan pencegahan penyakit dari Dinas Kesehatan Sidoarjo menyampaikan vaksin tahap dua ini mempunyai peran yang saling mendukung dengan vaksin tahap pertama. Vaksin tahap pertama berperan sebagai adaptasi pengenalan terhadap tubuh sedangkan vaksin kedua bertujuan untuk memodifikasi sistem imun tubuh agar menciptakan antibodi sehingga bisa menurunkan resiko penularan covid.
“Rentang waktu minimal 14 hari atau 2 minggu dari vaksin pertama. Antibodi terbentuk secara efektif sekira 30 hingga 50 hari usai divaksin, tergantung kondisi fisik masing-masing,” ucap Athoillah, Jum’at (29/1/2021).
Kembali dikatakan Athoillah melalui Vaksinasi ini diharapkan kekebalan komunitas (herd imunity) untuk warga Sidoarjo terbentuk. Namun sayangnya vaksin Sinovac tidak diperuntukkan untuk ibu hamil dan menyusui karena khawatir mempengaruhi pertumbuhan janin.
“Ya, herd immunity. Kalau nanti semua sudah tervaksin maka, dari 100 orang nantinya kemungkinan yang tertular hanya 35 persen dari itu, termasuk ibu hamil dan menyusui bisa terlindungi oleh 100 orang tadi,” terangnya usai divaksin.
Lebih lanjut, Athoillah mengatakan untuk menurunkan kasus penyebaran Covid-19 di Sidoarjo harus dilakukan vaksinasi terhadap sedikitnya 65 persen dari seluruh penduduk Sidoarjo yang berjumlah sekira 2,08 ribu jiwa.
Dalam kesempatan ini, Athoillah juga menceritakan ada beberapa efek samping yang dirasakan usai disuntik vaksin Sinovac. Dirinya juga menghimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan 3M meskipun sudah disuntik vaksin.
“Ada efek samping tapi bukan sistemik hanya seperti ngantuk dan nafsu makan nambah termasuk yang saya alami. Prokesnya harus tetap jalan gak boleh kendor karena virus covid tidak akan hilang,” tutupnya.(vin/den/gan)