MOJOKERTO, Xtimenews.com – Sektor pertanian rupanya harus menjadi prioritas yang akan dijalankan pasangan cabup-cawabup Mojokerto nomor urut 2 Yoko Priyono-Choirun Nisa (Yoni) jika terpilih menjadi pemimpin.
Hal itu setelah mereka mendengarkan curhat – curhatan dan keluhan petani dalam setiap kampanye di Desa-Desa diantaranya kelangkaan pupuk dan harga yang cukup tinggi.
Menanggapi keluhan dari petani, Yoko langsung meninju perusahaan pupuk NPK yang ada di Desa Lebaksono Kecamatan Pungging, Kamis (26/11).
Yoko menanyakan langsung kepada investor perusahaan pupuk terkait kelangkaan pupuk di petani. Ia disambut langsung oleh Wakil Direktur Pemasaran Pabrik pupuk kelompok usaha Saraswati, Muhammad Mulyadi.
Cabup Mojokerto nomor urut 2 Yoko Priyono menjelaskan, kunjungan ini terkait dengan keluhan para petani yang mengeluhkan kelangkaan pupuk di kalangan petani.
“Pertama saya melakukan kunjungan ke pabrik pupuk, saya ingin memperoleh informasi terkait kelangkaan pupuk di petani. Terus bagaimana masalah kesejahteraan pegawainya, kan saya harus tahu,” ujar Yoko.
Calon bupati yang diusung Golkar dan PPP serta didukung Partai Gelora ini juga ingin tahu menjadi kesulitan para investor yang ingin menanam investasi di Kabupaten Mojokerto.
Salah satu visi misinya adalah mempermudah proses perijinan dan gratis bagi investor yang akan berinvestasi di Kabupaten Mojokerto.
Apa yang menjadi kesulitan bagi para investor akan kita cari sebuah solusinya. Akhir-akhir ini di Kabupaten Mojokerto banyak keluhan para investor, ada yang lari ke Jawa Tengah dan Jawa Barat, ini ada apa masalahnya. Oleh karena itu saya kepingin memperoleh informasi dan masukan secara langsung,” kata Yoko.
Menurut Yoko, terkait kelangkaan pupuk di kalangan petani, pemerintah daerah harus bisa memetakan lahan pertanian di Kabupaten Mojokerto.
“Katakan kalau kita sudah memetakan, berapa luas tanam yang tiga kali, dua kali itu berapa hektar, kita harus rencanakan sejak awal. Kalaupun kita belum petakan sejak awal dikala petani membutuhkan pupuk, ya karena kita tidak siap data,” ungkapnya.
Yoko juga menyiapkan strategi agar harga jual produk pertanian hasil tinggi dengan disertifikasi agar menguntungkan para petani.
“Yang jelas petani ini caranya untuk mengurangi beban satu dengan memakai mekanisasi pertanian. Kedua untuk swasembada pangan khususnya padi, sudah mencukupi apa tidak. Kalau sudah mencukupi, barangkali masyarakat ini harus lebih sejahtera, harus didorong untuk disertifikasi usaha pertaniannya yang lebih menguntungkan petani,” bebernya.
Sementara, Wakil Direktur pemasaran, Mulyadi merasa bangga dengan kedatangan cabup Mojokerto Yoko Priyono. Menurut dia perusahaan juga penting berinteraksi dengan pemerintah.
“Baru kali ini ada ada calon pemerintah yang datang ke tempat kami. Ini suatu kehormatan bagi kami. Terus terang saja, di dalam kami misal membuat perizinan itu tidak mudah, sulit sekali. Kita tahu semua bukan suatu rahasia lagi jalurnya begitu panjang,” ungkap Mulyadi.
Menurut Mulyadi, dengan kedatangan Yoko ke tempatnya, Yoko bisa mendengar apa yang menjadi keluhan. Harapannya, pupuk produksinya bisa digunakan langsung oleh masyarakat yang saat ini masih relatif sedikit.
“Harapan saya ke Pak Yoko, pertama bisa membantu berkaitan dengan kami mengembangkan usaha. Nanti perizinan bisa dibantu, sosialisasi kepada masyarakat khususnya pertanian. Harapan kami juga kepada Pak Yoko agar bisa ditingkatkan lagi kerjasama dan harmonisasi tentang investasi di Mojokerto ini,” tandasnya.(den/gan)