MOJOKERTO, Xtimenews.com – Video viral operasi penyergapan markas ISIS di Yaman yang dilakukan oleh milisi Houthi ditemukan KTP Indonesia atas nama Syamsul Hadi Anwar dengan alamat Kecamatan Sooko, Mojokerto diduga KTP tersebut palsu. Warga dan tetangga tak ada yang mengenal.
Rumah yang beralamat di jalan Basket Blok NN 15 RT 1 RW 12 Perumahan Japan Raya Desa Japan Raya, Kecamatan Sooko, Mojokerto kondisinya kosong sejak tahun 2015 silam.
Rumah tersebut milik Agus Sudaryono yang didirikan pada tahun 1999 silam. Sekitar tahun 2000 rumah tersebut dibeli oleh M Subekhan.
“Pak Aan (M Subekhan) ini beli dari pak Agus karyawan Coca-Cola,” kata Slamet (55) warga Perum Japan Raya Blok OO Nomer 44 Mojokerto.
Slamet mengaku tidak pernah kenal nama yang tertera di KTP yang ditemukan saat operasi penyergapan markas ISIS di Yaman oleh milisi Houthi.
“Saya sudah 16 tahun disini dan tidak pernah kenal nama Syamsul Hadi Anwar,” ujarnya.
Atik (43) warga Blok NN 16 Perum Japan Raya juga mengaku tidak kenal dengan nama Syamsul Hadi Anwar. Ia mengaku sudah 20 tahun tinggal di Blok tersebut.
Menurut Atik, rumah tersebut sudah lama kosong. Pemilik rumah sudah pindah ke Kalimantan sejak tahun 2013.
“Pindah tugas kerjanya. Pak Aan itu dulu kerja di Mitsubishi Mojokerto sini,” tegasnya.
Sebelum dibeli oleh M Subekhan pada tahun 2002 rumah tersebut sempat ditempati oleh keponakan Agus Sudaryono (pemilik rumah).
“Tahun 2002 itu ditempati sama Bu Pri keponakan pak Agus. Kemudian pada tahun 2003 dijual ke pak Aan,” terangnya.
Saat itu pada tahun 2013 Aan pindah tugas kerja di Kalimantan. Sehingga ia harus pindah tempat tinggal bersama istri dan dua anaknya.
“Setelah pemilik ini pindah ke Kalimantan rumah ini dikontrak sama Koprasi selama 2 tahunan. Sekitar tahun 2015 itu kembali kosong lagi,” ungkapnya.
“Saya tidak pernah kenal sama sekali dengan nama Syamsul Hadi Anwar itu,” tambah Atik.
Viral Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga asal Mojokerto dan sejumlah mata uang ditemukan dalam operasi penyergapan ISIS di Yaman. Barang-barang yang identik dengan warga Indonesia itu ditemukan oleh kelompok militan Houthi.
Sebuah akun Twitter, @Natsecjeff, pada Sabtu (29/8) mengunggah 4 rekaman video serangkaian operasi militer Houthi terhadap al-Qaeda dan ISIS di Al-Bayda.
Dalam video ketiga berdurasi 1 menit 36 detik, ditemukan kartu tanda penduduk (KTP) Indonesia atas nama Syamsul Hadi Anwar dengan alamat kecamatan Sooko, Mojokerto. KTP tersebut merupakan KTP lama yang belum berbentuk e-KTP dan sudah kedaluwarsa sejak 2013. Selain itu, ditemukan pula uang kertas Indonesia dengan nominal Rp10 ribu, Rp5 ribu, dan Rp2 ribu.(den/gan)